Dalam rapat DPRD Kota Banjarbaru mengenai penyampaian Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Walikota Banjarbaru menegaskan tidak pesimis atas penurunan Pendapatan Anggaran Daerah (PAD).
BANJARBARU, koranbanjar.net – Rapat paripurna itu dilaksanakan di ruang graha paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarbaru, Selasa (14/7/2020) kemarin.
Nadjmi Adhani sebagai Walikota Banjarbaru mengaku, menargetkan yang realistis saja. “Untuk penurunan diindikator makro pembangunan di Kota kita, kami mengakuinya dan tidak bisa menutup mata,” jelas Walikota.
Dalam penetapan angka, lanjutnya, dirinya tidak terlalu optimis dan tidak juga pesimis, karena perkiraan pertumbuhan ekonomi saat ini masih diangka 5 persen.
“Yah itulah, akibat pagebluk Covid-19 ini, beberapa sektor yang menjadi sumber pendapatan asli daerah mengalami penurunan,” ujar Nadjmi kemarin.
Labih lanjut ia memaparkan, sektor yang saat ini sangat runtuh akan pagebluk Covid-19 ini adalah sektor pariwisata dan jasa. Semua ini sangat erat kaitannya ketika aktivitas pergerakan warga dibatasi. Maka, aktivitas hotel, tempat makan dan hiburan yang merupakan pendapatan asli daerah dari pajaknya, estimiasi tidak kuat. “Sangat berkurang dari pajak-pajak hotel dan restoran yang tidak kita dapat,” imbuh orang nomor satu di Banjarbaru itu. (san/maf)
