Upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, kembali menjadi sorotan publik. Hal ini terlihat saat Wakil Bupati Tanah Bumbu, H. Bahsanuddin, melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Perawatan Satui pada Minggu (20/04/2025).
BATULICIN – Dalam kunjungan tersebut, Wabup didampingi jajaran puskesmas dan anggota DPRD Dapil III, yang memanfaatkan momen ini untuk menyuarakan kebutuhan akan peningkatan fasilitas kesehatan bagi masyarakat.
Wabup Bahsanuddin meninjau langsung ruang pelayanan, rawat inap, hingga ruang bersalin, serta berdialog dengan tenaga kesehatan. Dari hasil peninjauan, ditemukan berbagai keterbatasan sarana dan prasarana yang masih belum memadai untuk menjawab tingginya kebutuhan layanan kesehatan warga Satui dan sekitarnya.
Turut hadir mendampingi kunjungan tersebut para anggota DPRD Tanah Bumbu Dapil III (Satui–Angsana), yakni H. Sya’bani Rasul, H. Erwin Arifin, Hj. Ernawati, dan Masripai. Kehadiran para legislator ini memperkuat suara masyarakat yang mendambakan fasilitas kesehatan yang lebih layak dan representatif.
Dalam keterangannya kepada Nusawarta.id, Hj. Ernawati menekankan bahwa Satui seharusnya sudah memiliki layanan kesehatan yang lebih tinggi, seperti rumah sakit tipe C atau minimal Puskesmas dengan klasifikasi tipe B.
“Berdasarkan kebutuhan masyarakat Satui, sudah saatnya wilayah ini memiliki layanan kesehatan yang lebih baik. Seperti halnya Kecamatan Kintap di Tanah Laut yang sudah memiliki rumah sakit tipe C. Kami ingin Satui juga berkembang seperti itu,” tegas Hj. Ernawati.
Sebagai perbandingan, mengacu pada Permenkes No. 43 Tahun 2019, klasifikasi fasilitas kesehatan di Indonesia terdiri dari:
Puskesmas Tipe A: Non-rawat inap dengan layanan dasar.
Puskesmas Tipe B: Sudah menyediakan rawat inap dasar, IGD sederhana, dan fasilitas laboratorium.
Puskesmas Tipe C: Mengarah ke layanan rumah sakit dengan spesialis dasar seperti penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak.
Legislator Dapil III menyampaikan bahwa beban pelayanan Puskesmas Satui saat ini cukup tinggi. Banyak warga harus dirujuk ke Batulicin atau daerah lain untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut, yang tentu menyulitkan dari segi jarak, biaya, dan waktu.
“Kami terus mendorong peningkatan status Puskesmas Satui, bahkan bila memungkinkan ke tingkat rumah sakit tipe C. Ini demi kenyamanan dan keselamatan warga dalam memperoleh layanan kesehatan,” lanjut Hj. Ernawati.
Kondisi ini menunjukkan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam memperjuangkan peningkatan layanan dasar, khususnya sektor kesehatan yang menyangkut hajat hidup masyarakat.
Dengan komitmen dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan masyarakat Satui dapat segera merasakan akses layanan kesehatan yang merata, berkualitas, dan sesuai kebutuhan zaman. Pemerintah daerah pun diharapkan menjadikan hal ini sebagai salah satu prioritas pembangunan daerah ke depan.
(Faktabanua)