KANDANGAN, koranbanjar.net – Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Syamsuri Arsyad sindir perusahaan ekspedisi, yang banyak dikeluhkan warganya sering terlambat mengantar paket kiriman, bahkan menurutnya kadang tidak diantar ke tempat tujuan. Salah satu perusahaan ekspedisi beralasan saat diantar, yang bersangkutan tidak ada di rumah dan tidak bisa di hubungi.
“Banyak keluhan pada perusahaan ekspedisi, barang kadang tidak diantar ke tempat sesuai tujuan. Masyarakat sangat berharap kalau sudah datang di daerah paket harus diantar,” ungkap Syamsuri saat penandatanganan komitmen Daerah Tertib Ukur (DTU), Senin (29/7/2019) di Aula Ramu Setdakab HSS.
Syamsuri berujar, biasanya pada alamat pengiriman hampir bisa dipastikan ada nomor handphone pemesan barang, jika barang sudah sampai minimal di SMS atau di telepon.
“Entah apakah kirim segera atau diambil ke kantor. Kalau diambil silahkan, tapi ditawarkan,” sarannya yang mengaku juga sering berkirim barang menggunakan jasa ekspedisi.
Ia mengatakan siapa tahu barang yang dikirimkan sangat diperlukan, sehingga perlu dipercepat apalagi barang yang bersifat cepat rusak.
Salah satu perwakilan perusahaan jasa ekspedisi, perwakilan JNE yang hadir Nurul Huda mengatakan alasan barang tersebut terlambat, pertama yang bersangkutan tidak ada di rumah saat diantarkan.
Lalu saat ditelepon nomor yang bersangkutan tidak mengangkat atau tidak aktif. Tetapi ia mengungkapkan setelah dibawa kembali ke kantor akan diantar ulang lain waktu.
Nurul memaparkan, ada beberapa daerah yang biasanya berjadwal tidak setiap hari, sementara yang bisa setiap hari hanya pengiriman untuk wilayah kota.
Untuk di luar kota jadwalnya seminggu tiga kali, jadi kecamatan lain akan menunggu jadwal pengiriman berikutnya tapi tetap diantar. “Cuma mereka datang duluan ke kantor, sebelum jadwal itu,” ujarnya kepada koranbanjar.net.
Selain itu ia juga berkilah bahwa sudah berusaha menghubungi melalui telepon, pemberitahuan SMS memang biasanya ada barang yang dikonfirmasi dahulu, akan ditawarkan pelanggan mengambil sendiri atau diantarkan.
Diakuinya memang tidak semua kiriman yang di-SMS penawaran demikian, sebab setiap harinya sangat barang yang masuk.
“Hanya saja persepsi pelanggan langsung merasa disuruh mengambil sendiri, padahal itu hanya penawaran mau diantar atau diambil dan perlu konfirmasi SMS balasan,” pungkasnya. (yat/dra)