Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (Wabup HSS) H Suriani, S.Sos menghadiri dan membuka kegiatan Dialog Publik bertema “Pemuda sebagai Garda Terdepan Pencegahan Paham Radikal dan Terorisme” yang digagas oleh Pengurus Cabang Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Kabupaten HSS, bertempat di Pendopo Wakil Bupati HSS, Jumat (23/5/2025).
HULU SUNGAI SELATAN, koranbanjar.net – Dialog publik ini diikuti oleh sekitar 50 peserta, terdiri dari pelajar, mahasiswa, forum anak, dan perwakilan organisasi kepemudaan se-Hulu Sungai Selatan. Turut hadir pula Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten HSS, perwakilan Polres HSS dan Kodim 1003 HSS, serta para narasumber yang kompeten di bidangnya.
Ketua PC PMI Kabupaten HSS dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah membuka ruang diskusi yang produktif dan membangun pemahaman kolektif mengenai peran strategis pemuda dalam menghadapi tantangan radikalisme dan terorisme yang semakin kompleks di era digital.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi momentum untuk mengidentifikasi tantangan, mencari solusi, dan merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh pemuda,” ujarnya.
Wakil Bupati HSS, H Suriani menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif organisasi kepemudaan tersebut. Ia menekankan bahwa gerakan pemuda yang berlandaskan kesadaran akan jati diri bangsa, persatuan, dan toleransi adalah pilar utama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Radikalisme dan terorisme bukan hanya ancaman keamanan, tetapi juga ancaman terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Pemuda adalah motor penggerak perubahan, dan menjadi tembok pertama dalam menghalau paham-paham menyimpang yang menggerogoti bangsa,” katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya memperkuat ketahanan ideologis pemuda di tengah kemajuan teknologi yang membuka peluang besar bagi infiltrasi paham-paham ekstrem ke berbagai lapisan masyarakat, bahkan hingga ke tingkat akar rumput.
“Jangan bangun masa depan dengan kebencian. Bangunlah negeri ini dengan cinta, ilmu, dan kerja nyata. Jadilah pemuda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga matang secara emosional dan spiritual,” tuturnya. (bay)