Tak Berkategori  

Virus Corona Merebak, Pelaku Usaha “Menjerit” dan SPBU Sepi

Beberapa pelaku usaha mengeluhkan kondisi omset penjualannya di tengah melandanya wabah Corona. Kebijakan pemerintah memberlakukan Work From Home (WFH) dan physical distancing berdampak besar pada kehidupan pedagang di Kalimantan Selatan.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Penjual toko bangunan Sonia yang beralamat di jalan Tembus Mantuil Banjarnasin, menuturkan, sejak makin meluasnya penyebaran virus Corona (Covid 19) di seluruh dunia, berakibat arus masuk barang impor khususnya dari Cina tertahan seperti taso dan seng.

Kendati tidak ada kenaikan harga barang yang signifikan, namun kata Ahmad sang pemilik toko, daya beli masyarakat drastis menurun.

“Sebelum terjadinya wabah ini, pendapatan dalam satu hari bisa mencapai 10 sampai 15 juta, sekarang untuk mendapatkan 5 juta aja susah sekali,” ujarnya kepada koranbanjar.net, Senin (30/3/2020) saat di temui di tokonya Jalan Tembus Mantuil Banjarnasin.

Sementara penjual buah di Jalan Cempaka Kelurahan Mawar, mengeluhkan buah yang dijualnya banyak tersisa, bahkan sampai busuk, karena sudah tidak ada lagi pelanggan yang membeli buahnya.

“Langganan saya yang paling banyak dari perhotelan, cafe dan restauran, kadang mereka yang mengambil, atau saya sendiri yang mengantarkan buah pesanan mereka, tetapi sekarang kan, semua ditutup, akhirnya buah menumpuk sampai busuk, ini sudah resiko,” tuturnya dengan raut wajah sedih.

Tidak jauh berbeda keadaannya dibanding kondisi dua pelaku usaha yang disebutkan di atas, kondisi SPBU Lingkar Selatan Banjarmasin pun mengalami hal serupa.

Keluhan Pelaku Usaha Ditengah Wabah Corona, Dari Turunnya Omset Pedagang Toko Bangunan Hingga Sepinya Antrian SPBU
Antrian SPBU Lingkar Selatan yang sepi

Koordinator Operasional SPBU Lingkar Selatan, Aditiya Rifansah mengemukakan, antrian BBM solar sangat sepi, sedangkan antrian BBM lainnya seperti Premium, Pertalite, dan Pertamax normal.

“Tidak seperti keadaan normal, antrian solar banyak, sekarang hampir 75% menurun,” ungkapnya.

Apalagi, lanjut Adit, sekarang ini kendaraan angkutan barang hanya boleh mengantarkan barang sampai wilayah Martapura dan Marabahan, untuk angkutan ke luar daerah sementara distop.

“Saya berharap wabah Corona cepat berlalu, perekonomian kembali normal, dan usah kita juga kembali seperti semula,” harapnya.(yon)