Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Update, Sejarah Suram di Dunia Akibat CORONA, 51.500 Meninggal, 10 Juta Pekerja Nganggur

Avatar
400
×

Update, Sejarah Suram di Dunia Akibat CORONA, 51.500 Meninggal, 10 Juta Pekerja Nganggur

Sebarkan artikel ini

Update, sejarah suram di dunia telah terjadi saat ini. Pandemi virus corona membuat rakyat dunia cemas dan bersedih. Hingga sekarang, tercatat 51.500 penduduk dunia meninggal, jutaan pegawai di-PHK dan 10 juta pekerja menjadi pengangguran.

Total penderita yang terkonfirmasi kini mencapai satu juta orang.
Menurut hitungan yang dilakukan Universitas Johns Hopkins lebih dari seperempat, atau 236.000 infeksi, berada di Amerika Serikat.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Tenaga medis bersedih karena tak bisa menyelamatkan pasien corona.
Tenaga medis bersedih karena tak bisa menyelamatkan pasien corona.

Jumlah kematian di seluruh dunia mencapai 51.500 orang. Italia melaporkan kematian terbanyak dengan lebih dari 13.000 dan meningkat tajam setiap hari.

Di seluruh dunia, sejumlah kematian akibat virus korona membawa malapetaka bagi beberapa pemerintahan tingkat nasional dan lokal yang berupaya mempercepat pasokan peralatan medis ke rumah-rumah sakit, bersama dengan jutaan pegawai yang di-PHK, karena banyak usaha menutup operasi bisnisnya.

Pasien corona yang terus bertambah di sebuah rumah sakit.

Di samping itu, 6,65 juta pekerja yang menganggur di AS mengajukan klaim untuk bantuan pengangguran minggu lalu, sehingga selama tiga minggu total pengangguran menjadi lebih dari 10 juta orang.

Di Tiongkok, tempat COVID-19 merebak pertama kali, 600.000 orang di provinsi Henan dikarantina. Langkah itu menandakan para pejabat Tiongkok khawatir akan munculnya wabah baru.

Di Los Angeles, kota terbesar kedua AS, wali kota mendesak warga mengenakan masker di tempat umum. Para pejabat kesehatan AS mempertimbangkan perlunya memberlakukan hal yang sama bagi seluruh penduduk Amerika, tetapi sejauh ini belum membuat rekomendasi nasional.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang sedang menjalani karantina setelah dites positif virus corona, melalui pesan video mengatakan Inggris akan “meningkatkan pengetesan besar-besaran” sebagai kunci utama untuk mengalahkan COVID-19.

Belgia, dengan jumlah infeksi relatif besar, melaporkan pada Kamis (2/4) telah mengonfirmasi lebih dari 15.000 penderita dengan lonjakan 1.000 kematian. Jumlah populasi 11,4 juta menempatkan Belgia pada tingkat 10 terbesar dunia dalam kedua kategori tersebut.

Kementerian Luar Negeri Meksiko mendesak warganya yang tinggal di negara-negara lain, terutama di Amerika Serikat, untuk tidak pulang saat pandemi berlangsung, karena berisiko membawa masuk infeksi virus tersebut.

Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan, Kamis (2/4/2020), bahwa Menteri Kesehatan Yaakov Litzman dinyatakan positif tertular virus corona dan menjalani karantina.

Beberapa pejabat Yunani menyatakan 119 orang di atas kapal penumpang dikonfirmasi positif mengidap COVID-19.(mg/ii/voa)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh