BANJARBARU, koranbanjar.net – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah di Kalsel agar bisa menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Instruksi disampaikan gubernur melalui surat edaran yang ditujukan kepada bupati dan wali kota di 13 kabupaten dan kota.
“Upaya kita didukung penuh satgas darat dari TNI, Polri BPBD, Damkar, Dinas Kehuatanan serta segenap masyarakat,” ujarnya kepada wartawan, usai membantu memadamkan api di wilayah Guntung Damar, Banjarbaru, Selasa (24/9/2019) malam.
Selain satgas darat, lanjut gubernur, upaya pemadaman juga didukung satgas udara dengan dua helikopter patroli dan lima helikopter water bombing bantuan BNPB.
“Bantuan heli merupakan perhatian pemerintah pusat kepada Kalimantan Selatan,” katanya.
Di sisi lain, Pemprov Kalsel juga bekerja sama dengan Kemenag Kalsel untuk menggelar gelar salat hajat dan istighosah agar terlepas dari kekeringan dan karhutla.
Sahbirin Noor menyebutkan, Bandara Syamsudin Noor merupakan wilayah ring 1 karhutla yang perlu menjadi fokus dalam penanganannya.
“Komitmennya jelas dan tegas, cegah terjadinya karhutla, gencar sosialisasi ke masyarakat dan perusahaan perkebunan agar tak membuka lahan dengan cara membakar. Bahkan seluruh Kepala SKPD saya wajibkan di dalam mobil harus ada alat pemadam api ringan (APAR). Jadi jika melihat api di mana saja, langsung bisa ikut membantu memadamkan,” ucapnya.
Sementara, Kadishut Kalsel Hanif Faisol Nurofiq, mengakui kebakaran di lahan gambut sulit dipadamkan jika hanya mengandalkan penyiraman dari pemukiman.
Menurutnya, titik api yang berada di dalam tanah akan efektif jika dipadamkan dengan dengan teknik suntik ke dalam tanah.
“Alatnya bekerja dengan cara dihubungkan melalui selang pemadam, lalu ditancapkan ke dalam tanah dari satu titik ke titik lainya,” jelasnya.
Sedang Kadinkes Kalsel, Muslim mengatakan, pihaknya telah memberikan sosialisasi dan edukasi untuk melindungi diri dari dampak kabut asap akibat karhutla.
“Pembagian masker, pemberian gizi dan makanan tambahan untuk balita dan anak, menyiapkan rumah oksigen dan mobil oksigen, meningkatkan pelayanan kesehatan setiap kabupaten dan kota, melakukan kunjungan rumah dengan program keluarga sehat., hingga menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan,” terangnya.
Sejauh ini, dikatakannya, Dinkes Kalsel telah membagikan 270 ribu lembar di berbagai wilayah.
“Pembagian masker dibantu mahasiswa, lembaga sosial dan pihak lainnya. Dinkes juga memiliki Satgas Krisis dan Kegawadarutan,” imbuhnya.
Lebih dari itu, berbgagai upaya penanganan karhutla juga turut dilakukan Dinas Sosial Kalsel melalui Tagana, Karang Taruna, pekerja sosial dan unsur terkait. Mereka melakukan berbagai sosialisasi dalam rangka mencegah karhutla serta siap memberikan bantuan kepada korban terdampak kebakaran.
Di pihak Dinas Peternakan dan Perkebunan Kalsel, upaya pencegahan karhutla juga dilakukan melalui Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan serta Kelompok Tani Pengendali Api di berbagai daerah. Hal serupa turut dilakukan Satpol PP dan Damkar, yang aktif melakukan patroli dan memadamkan karhutla.
Sementara dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, berkontribusi mencegah karhutla melalui program optimalisasi pemanfaatan lahan rawa untuk pertanian. Selain dari itu, mereka juga memiliki kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA).
Sementara ini, tim satgas darat kahrutla telah berupaya membuat aliran air atau kanal sistem buka tutup ke lokasi rawa gambut yang sering terbakar di Guntung Damar. (ykw/dny)