Di zaman yang serba moderen ini, upaya pelestarian bahasa daerah perlu diperhatikan. Seperti yang dilakukan BASAkalimantan Wiki, mengupayakan Bahasa Daerah Banjar menjadi kamus digital.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Revitalisasi Bahasa Banjar melalui platform BASAkalimantan wiki diluncurkan oleh Yayasan BASAibu Wiki.
Organisasi tersebut mendorong kaum muda untuk menyuarakan pendapat melalui platform digital dalam bahasa ibu atau bahasa asli daerah.
Bertempat di Aula Tuntung Pandang Balai Bahasa Provinsi Kalsel, mereka mengundang kaum kuda dari kalangan SMA hingga kuliah, Selasa (30/4/2024).
Disampaikan Koordinator BASAkalimantan Wiki Hudan Nur, upaya revitalisasi Bahasa Banjar sebagai bahasa daerah Kalimantan dengan melakukan digitalisasi.
“Seperti kamus namun berbentuk digital. Jadi bisa audio atau suara pengganti penunjuk jalan di google map,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalsel Armiati Rasyid mengatakan, menurut UNESCO setiap dua pekan ada satu bahasa daerah yang punah.
Hal itu dikarenakan penuturan bahasa daerah yang digunakan sehari-hari tidak menggunakan bahasa asalnya.
Maka, upaya revitalisasi bahasa daerah ini mulai digencarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI sejak tahun 2021.
“Untuk di Kalsel, revitalisasi bahasa daerah dilakukan sejak 2023. Jadi, Bahasa Banjar dan Bahasa Bakumpai yang akan dilakukan revitalisasi,” katanya.
Tanggung jawab revitalisasi bukan lah menjadi tugas pokok oleh Balai Bahasa. Namun semua pihak dapat terlibat dalam hal itu.
“Termasuk teman-teman dari BASAkalimantan Wiki, program yang diusung mereka yaitu kamus digital untuk pelestarian bahasa daerah,” pungkasnya. (maf/dya)