Selama tiga tahun terakhir, APBD Kota Banjarbaru telah menembus tren kenaikan sebesar Rp 400 M, dibawah kepemimpinan Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Di tahun 2024 ini catatan tertinggi Kota Banjarbaru menerima hampir Rp 1.5 T. Dalam 3 tahun terakhir terjadi tren kenaikan dengan akumulasi total mencapai 400 miliar rupiah.
“APBD Kota Banjarbaru meningkat pesat dan tercatat dalam sejarah tertinggi di tahun 2024,” ucapnya, Senin (22/7/2024).
Tren kenaikan APBD ini juga diproyeksikan akan terus berlanjut hingga pada 2025 mendatang.
Hal itu sebagaimana proyeksi Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2025.
“Akan diproyeksikan naik lagi pada 2025. Insya Allah, ini akan tembus 1,5 miliar rupiah,” katanya.
Struktur APBD sendiri terbagi dalam 3 komponen utama yakni pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
Faktanya berdasarkan laporan 2023, Kota Banjarbaru menempati peringkat 1 dengan persentase tertinggi realisasi pendapatan daerah sebesar 114,96 persen, tertinggi untuk Kota se-Indonesia.
Mewariskan kenaikan Rp 400 miliar dan raih persentase tertinggi ini tentu menjadi pencapaian yang sangat luar biasa dan modal besar untuk membangun Banjarbaru di segala bidang.
Apalagi pada awal kepemimpinan Aditya 2021 silam, perekonomian di wilayah Banjarbaru masih terdampak pandemi.
“Pada awal tahun 2021 itu Banjarbaru masih kesulitan dan berupaya membangkitkan kembali roda ekonomi. Kita dituntut merancang strategi pembangunan yang stabil bersamaan pula dengan fokus pemulihan ekonomi. Alhamdulillah, semua itu bisa dilaksanakan dengan baik,” bebernya.
“Ini juga berkat dukungan penuh legislatif dan seluruh perangkat daerah di Kota Banjarbaru,” sambungnya.
Dengan dukungan postur APBD yang terus mengalami kenaikan, Banjarbaru memiliki potensi besar dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Hal ini tentunya menandai langkah Walikota dalam merancang pembangunan yang terarah di tahun-tahun yang akan datang. (maf/dya)
