Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Advertorial

Transformasi Pertanian Modern, Petani Masa Kini Wajib Terapkan Smart Farming

Avatar
712
×

Transformasi Pertanian Modern, Petani Masa Kini Wajib Terapkan Smart Farming

Sebarkan artikel ini
Transformasi Pertanian Modern, Petani Masa Kini Wajib Terapkan Smart Farming. (Foto : ist)

Masa depan pertanian Indonesia adalah dengan menerapan smart farming ,dengan penerapan hal tersebut akan terjadi efisensi baik dalam nutrisi, sampai konsumsi air. Smart farming juga menjadi salah satu cara jitu mengantisipasi perubahan iklim ekstrim, sehingga wajib di adaptasi oleh para petani.

Yogyakarta, Koranbanjar.net – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, perubahan iklim tidak dapat ditangani dengan cara yang biasa saja dan tidak bisa dianggap remeh.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Karena, perubahan iklim bisa mengancam hasil pertanian. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi serta terobosan untuk menghadapinya. Salah satunya melalui Smart Farming,” sebut Menteri Syahrul.

Sebelum memberi arahan dan membuka kuliah umum didepan mahasiswa baru Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) YOMA, Kepala Badan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi berkesempatan meninjau lahan pertanian yang berada di Kampus Polbangtan YOMA. Sabtu (23/09).

Pada kesempatan tersebut Dedi mengatakan sektor pertanian telah bertarnsformasi, kalau dahulu hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan, saat ini selain mencukupi kebutuhan juga mencakup aspek agribisnis yang menguntungkan. Agribisnis adalah model pertanian modern, pertanian yang memaksimalkan pemanfaatan teknologi, salah satunya Smart Farming.

“Maksimal kan pemanfaatan Internet of thing dan terapkan Smart Farming, Keren,disini (Polbangtan YOMA) sudah menerapkan hal ini.”

Keunggulan dari pemanfaatan Smart Farming adalah efisien, semisal walaupun Firman (Mahasiswa Polbangtan) sedang berada jauh dari lahan atau dimanapun, tetap dapat mengakses atau mengontrol lahan nya hanya melalui ponsel nya,”kata Dedi.

“Pemasaran juga harus di perhatikan, tentu ada harga ada kualitas. Utamakan rasa manis nya kan kalau melon, nutrisi yang dibutuhkan juga harus berkualitas dan tercukupi, sehingga jika di ekspor harga nya dapat 10x lipat ketimbang yang dijual dipinggir jalan,” kata Dedi.

“Intinya Smart farming adalah pertanian cerdas, dilakukan oleh orang yang cerdas, cara yang cerdas dengan mengadopsi teknologi. Dan yang paling penting Petani harus menguasai pasar,” tandas Dedi.

(HUMAS/865/rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh