Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Tradisi “Pesta Melupakan Tahun” ala Masyarakat Jepang

Avatar
511
×

Tradisi “Pesta Melupakan Tahun” ala Masyarakat Jepang

Sebarkan artikel ini

Perayaan tahun baru 2021 ini memang agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mengingat pemerintah melarang masyarakat untuk menggelar kerumunan, apalagi pesta tahun baru. Akan tetapi lebih berbeda dengan tradisi warga Jepang dalam menyambut malam pergantian tahun. Ada istilah yang menjadi tradisi di negara sakura itu, yakni “pesta melupakan tahun.”

Liburan menyambut tahun baru atau shogatsu merupakan salah satu yang paling penting bagi rakyat Jepang. Pemerintah Jepang menetapkan tanggal 1 hingga 3 Januari setiap tahunnya sebagai libur nasional.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Sebagian besar pertokoan tutup, perkantoran dan sekolah diliburkan agar masyarakat Negeri Matahari Terbit bisa menjalankan tradisi menyambut tahun baru dengan khusyuk.

Warga Jepang kerap menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarga selama tiga hari pertama pada tahun baru. Perayaan tahun baru juga tak lepas dari ‘pesta bonenkai’ atau ‘pesta melupakan tahun’.

Pesta melupakan tahun ini digelar dengan tujuan melupakan seluruh masalah dan kekhawatiran yang terjadi selama tahun sebelumnya.

Warga Jepang mengibaratkan tahun baru seperti lembaran yang benar-benar baru. Segala urusan yang berlangsung selama 2020 harus diselesaikan sebelum 2021 menyongsong. Begitu setiap tahunnya.

Rumah-rumah warga dan banyak gapura dihias banyak ornamen yang terbuat dari pinus, bambu, dan plum.

Tradisi perayaan tahun baru dimulai pada 31 Desember malam. Biasanya keluarga Jepang berkumpul dan menggelar makan malam bersama.

Toshikoshi soba atau mie soba menjadi primadona dalam jamuan makan malam tahun baru bagi keluarga Jepang. Hidangan tersebut menjadikan lambang dan doa untuk umur yang panjang.

Selain Toshikoshi soba, warga Jepang kerap menjajakan hidangan seperti osechi ryori, otoso atau anggur beras manis, dan ozoni atau sup dengan mochi selama perayaan tahun baru.

Menonton acara musik “kohaku uta gassen”, program televisi yang sangat populer menampilkan banyak penyanyi J-Pop dan penyanyi enka juga menjadi kebiasan warga Jepang menghabiskan malam tahun baru.

Pada tanggal 1 Januari, warga Jepang kerap memulai aktivitas mereka dengan melihat matahari terbit pertama di tahun baru atau hatsu-hinode. Momen tersebut dianggap masyarakat sebagai lambang tahun dan lembaran baru dimulai.

Selain berpesta, hari-hari pertama di tahun baru kerap digunakan warga Jepang untuk berbenah dan berlibur bebas dari pekerjaan. Mereka kerap membersihkan seluruh pakaian, rumah, dan menghindari stres serta amarah.

Selain itu, mengunjungi kuil selama shogatsu juga merupakan tradisi bagi penduduk Jepang. Kuil paling terkenal dan paling banyak dikunjungi selama tahun baru adalah Kuil Meiji di Tokyo.

Dalam tiga hari pertama di tahun baru, Kuil tersebut bisa didatangi oleh jutaan turis. Banyak warga Jepang yang turut menghabiskan malam tahun baru untuk berdoa di kuil sampai lonceng besar di tempat ibadah itu dibunyikan pada tengah malam sebagai tanda tahun baru telah dimulai.

Beberapa permainan tradisional juga kerap mewarnai aktivitas warga Jepang seperti Hanetsuki atau bulu tangkis Jepang, takoage atau layang-layang, dan permainan kartu karuta. Warga Jepang juga sering saling bertukar kartu ucapan Tahun Baru.(rds/DAL/cnnindonesia.com)

 

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh