Provinsi Kalimantan Selatan termasuk salah satu provinsi di Indonsia yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah. Ini berarti sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Kalsel mempunyai potensi pendapat asli daerah yang tinggi. Akan tetapi sayang, tidak semua pemimpin daerah yang mempunyai kemampuan untuk membawa daerahnya menjadi daerah yang menonjol di Indonesia. Sebagian besar daerah yang menonjol justru berasal dari provinsi lain.
Mencermati kondisi demikian, seorang tokoh muda asal Amuntai, Kalimantan Selatan, Gusti Muhammad Noor kepada koranbanjar.net, Selasa (14/02/2023) menilai, sesungguhnya saat ini banua kita, Provinsi Kalimantan Selatan membutuhkan pemimpin daerah yang energik dan inovatif. Pemimpin yang tidak hanya bekerja sebagai pengguna anggaran secara rutin.
“Banua kita sekarang butuh pemimpin daerah yang energik dan inovatif. Pemimpin yang berani melakukan terobosan-terobosan membangun daerah seperti kebanyakan di Pulau Jawa,” ungkap Ketua APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Kabupaten Hulu Sungai Utara ini.
Untuk itu, dibutuhkan pemimpin daerah yang setidaknya memiliki relasi yang kuat, komunikasi yang baik serta mampu menjadi negosiator yang visioner dengan pemerintah pusat.
Dia memberi contoh, misalnya satu daerah membuat satu terobosoan mendirikan pusat perbelanjaan modern, namun memiliki anggaran terbatas di daerah. Nah untuk itu, dibutuhkan pemimpin yang mempunyai relasi atau investor yang bersedia menanamkan investasi di daerahnya.
Misal lain, satu pemerintah daerah ingin melakukan percepatan peningkatan infrastruktur, namun anggaran daerah terbatas, untuk itu dibutuhkan pemimpin daerah yang mampu meyakinkan pemerintah pusat agar mendapat kucuran dana dari APBN.
“Jadi, tugas pemimpin daerah itu tidak cukup hanya duduk di balik meja dengan setumpuk berkas yang ditandatangani, melainkan piawai bernegosiasi untuk memperoleh dana investasi untuk pembangunan di daerahnya masing-masing, tidak semata-mata mengandalkan APBD,” pungkasnya.(sir)