Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menyampaikan bahwa titik api atau hotspot mulai terlihat di beberapa Kecamatan akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Kamis (27/8/2020).
HSS, koranbanjar.net – Kepala BPBD dan Kesbangpol HSS, Roni Rusnadi mengatakan, situasi belakangan telah muncul titik api di beberapa Kecamatan.
“Sekitar 10 titik api, bahkan kita sempat tiga kali dibantu helikopter water boombing,” ucap Roni Rusnadi.
Bantuan ini atas permintaan Camat dan berkoordinasi bersama BPBD HSS, kemudian diteruskan kepada Lanud Sjamsudin Noor untuk memberikan bantuan udara dengan memadamkan api menggunakan water boombing.
Pasalnya, pihak Lanud Sjamsudin Noor melaksanakan patroli setiap hari di seluruh wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) guna mencegah Karhutla dan membantu pemerintah jika diperlukan.
Menangani Karhutla di wilayah Kabupaten HSS, Roni Rusnadi menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi bersama instansi terkait dan akan segera membentuk Posko Kabupaten.
“Kami akan membentuk Posko Kabupaten, kemudian dilanjutkan Posko Kecamatan dan Desa di wilayah HSS,” katanya.
Hal tersebut dikarenakan Kecamatan dan Desa merupakan garda terdepan dalam penanganan Karhutla, khususnya di Kabupaten HSS sendiri.
Dengan berdirinya Posko tersebut, pemerintah daerah bersama instansi terkait akan gencar melakukan edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat terkait larangan membakar hutan dan lahan.
“Posko akan mulai berlaku dari 1 September sampai 30 September 2020 atau selama satu bulan, melihat situasi selanjutnya,” jelasnya.
Roni Rusnadi melanjutkan bahwa yang tidak kalah penting adalah dukungan stakeholder terkait untuk membantu mencegah agar tidak terjadi Karhutla.
Seperti Kerukunan Pemadam Kebakaran (PMK) Kabupaten, Dinas Satpol PP dan Damkar, Dinas Pertanian HSS melalui Kelompok Tani Peduli Api, Manggala Agni, serta KPH dari Dinas Kehutanan.
“Kami sudah meminta komitmen kemarin, mereka siap untuk mendukung upaya pemerintah daerah,” ungkap Roni. (MJ-30/maf)