BANJARBARU,koranbanjar.net – Pelatihan lanjutan sasirangan bordir diberikan kepada IKM se Kota Banjarbaru. Dengan pelatihan tersebut, bertujuan untuk memberikan wawasan, daya inovasi, kreasi dan kemampuan teknis perajin, Senin (30/10/2019).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua Dekranasda Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani didampingi Plh Kepala Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru Dra Hj Rahmiyani MAP, Kepala Bidang Perindustrian Drs Gusti Ardiansyah.
Kepala Bidang Perindustrian Drs Gusti Ardiansyah selaku panitia pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa maksud pelatihan lanjutan ini untuk memberikan wawasan, daya inovasi, kreasi dan kemampuan teknis perajin.
“Dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis mendesign dan membentuk dalam membordir. Serta meningkatkan kreativitas pengrajin agar mampu bersaing di pasaran,” ucapnya.
Peserta pelatihan bordir lanjutan bagi IKM sasirangan dan IKM Bordir se Kota Banjarbaru diikuti sebanyak 30 orang peserta. Kegiatan pelatihan dilaksanakan mulai tanggal 30 September s/d 04 Oktober 2019, dengan instruktur Amelia Yasmin.
Ketua Dekranasda Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani menyampaikan, setiap tahunnya Kota Banjarbaru terus tumbuh dan berkembang, mulai dari pembangunan, bertambahya peduduk, termasuk salah satunya sektor pariwisata.
Dalam sektor pariwisata saat ini Kota Banjarbaru mengangkat konsep 3F, yakni Food, Fashion, dan Fun, yang tetunya secara tidak langsung juga membuka peluang kewirausahaan di Kota Banjarbaru.
“Kain sasirangan yang merupakan kerajinan turun temurun yang sudah ada sejak jaman kerajaan Banjar, pada masa sekarang sudah berkembang dan dapat dipakai sebagai bahan pakaian oleh semua lapisan masyarakat dengan bahan dasar jenis kain yang makin beragam, mulai dari katun biasa hingga sutra,” jelas Ririen.
Ada banyak potensi yang dapat dikembangkan pada kain sasirangan. Dan seiring dengan semakin berkembangnya kreativitas pengrajin dan para desainer, saat ini sasirangan telah memiliki berbagai macam motif.
Dan tidak hanya sebagai kain adat, kain sasirangan juga telah berkembang menjadi berbagai macam produk fashion. Mulai dari dompet, tas tangan, tas ukuran medium hingga besar, sandal atau selop wanita, syal, scarf hingga jilbab.
“Oleh karena itulah kain sasirangan merupakan komiditi yang luar biasa untuk terus dikembangkan guna mendongkrak perekonomian masyarakat. Sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kota Banjarbaru terhadap perkembangan dan kelestarian budaya kain sasirangan, dipadukanlah dengan seni bordir, menjadikan kain sasirangan bordir semakin terangkat dengan menobatkannya sebagai kain sasirangan khas dari Kota Banjarbaru,” katanya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para pengrajin sasirangan dan bordir Kota Banjarbaru semakin terampil, kreatif dan inovatif.
Serta kemampuan pengrajin sasirangan dan bordir Kota Banjarbaru dalam menciptakan desain-desain dapat meningkat sehingga sasirangan bordir khas Kota Banjarbaru tidak kalah bersaing dengan produk-produk dari daerah lain, yang tentunya hal ini akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi rumah tangga dari para pengrajin itu sendiri.
“Ingatlah, semakin unik sebuah karya maka akan semakin tinggi pula nilainya. Karena itulah, ikutilah setiap materi yang diberikan dengan sungguh-sungguh agar tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan ini dapat tercapai,” sebutnya.(maf)