Sebagai persiapan awal pembuatan film Saranjana Kota Gaib, yang rencana lokasi shotingnya ada di Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, hari ini tim dari DHF-Entertainment, mengadakan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan bertempat di Aula Ramu Setda, Jum’at (15/07/22).
HULU SUNGAI SELATAN, koranbanjar.net – Johansyah Jumberan atau Joe Jumberan salah satu pendiri dari DHF-Entertainment yang juga merupakan puta Banua asal Nagara mengungkapkan, latar belakang pembuatan film Saranjana Kota Gaib ini, karena secara nasional orang senang menonton yang misterius, namun sebenarnya film ini adalah film adventure keliling Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan.
“Jadi Saranjana di ambil agar mereka penasaran dengan judul sehingga mereka datang ke bioskop untuk menonton, ini sebagai strategi marketing kami,” ungkap Joe.
Joe juga menuturkan karena ia merupakan asli orang Kalsel, maka ia ingin membuat sesuatu yang orang bisa melihat Kalsel secara utuh, dan akhirnya akan di wujudkan dengan film Saranjana Kota Gaib yang shotingnya menggabungkan tiga kabupaten.
Saya lihat di sini Kotabaru dengan potensi keindahan lautnya, kemudian ke HSS dengan keunikan dan keindahan sungai dan rawa, lalu ke HST di puncak Gunung Halau-Halau di pegunungan Meratus. Tiga unsur ini kita bawa dalam Film Saranjana Kota Gaib, tutur Joe.
Joe juga menjelaskan rencana kru film akan melakukan shoting selama empat hari di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dengan mengambil lokasi sebagian di Kota Kandangan, dan akan lebih banyak berada di daerah rawa di Daha Selatan.
Joe mengharapkan film ini akan membawa efek domino bagi pariwisata di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, seperti pada film Laskar Pelangi di Bangka Belitung, dimana jumlah kunjungan wisata ke daerah tersebut meningkat tajam.
Sementara itu Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan H. Martha Karya Saputra mengaku senang, dan bangga ada putra daerah di Hulu Sungai Selatan yang sudah berkiprah di industri film nasional bahkan internasional.
Saputra menyatakan Pemerintah kabupaten Hulu Sungai Selatan siap memberikan fasilitas.
“Sesuai dengan kemampuan daerah untuk mendukung pembuatan film “Saranajan Kota Gaib,” ini ungkapnya.
Ia meminta agar segala kebutuhan selama pembutan film di koordinasikan jauh hari sebelum shoting ,agar Pemerintah Daerah bisa memberikan pendampingan di lapangan.
(mdr/slv)