BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Terkait insiden terjadinya kerusakan landasan pacu atau runway di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, pihak manajemen PT. Angkasa Pura I saat ditemui wartawan koranbanjar.net, Senin (09/04) di Jalan Angkasa, Landasan Ulin, Banjarbaru menjelaskan bahwa kejadian tersebut memang tergolong force majeure atau kejadian yang tidak dikehendaki.
Penyebab utama terjadinya kerusakan pada runway Bandara Syamsudin Noor, Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I, Aditya Putra Patria mengatakan bahwa aspal yang selalu digunakan terus menerus dengan tumpuan berat dalam waktu yang lama, lambat laun akan mengalami kerapuhan.
“Setiap dipakai atau ditinggal landasi oleh pesawat, pastikan dia terbebani oleh beban dari pesawat itu sendiri. Jalan raya aja ditimpa truk tronton aja lama-lama hancur apalagi ini pesawat lebih berat ditambah dengan kecepatannya, bukan tidak mungkin terjadi kerusakan,” tuturnya.
Kerusakan pada runway kemarin, Aditya juga menyebutkan bahwa area cuilnya aspal terjadi pada bagian weak spot yaitu bagian yang memang rentan terjadinya kerusakan, karena memang kondisi tanah di landasan pacu memang tidak semuanya padat.
“Beberapa spot memang tidak begitu padat, jadi perlu perhatian ekstra,” tukasnya.
Dari keterangan Aditya, saat ini pihak Angkasa Pura juga sedang melakukan kegiatan overlay atau penguatan landasan pacu.
“Memang kondisi satu titik kemarin agak kritis, langsung kita perbaiki dan juga memang keselurahan runway bandara sedang dilaksanakan overlay (penguatan landasan pacu) yang memang memakan waktu yang lama. Kemarin baru terlepas sedikit dan langsung kita periksa, satu area kita perbaiki tidak cuma bagian-bagian yang terlepas saja. Karena kita tidak mau bertaruh terhadap keselamatan penumpang,” tambahnya.
Demi kelancaran aktifitas penerbangan, Aditya menjelaskan beberapa perawatan yang sering dilakukan pihak Angkasa Pura untuk meminimalisasi gangguan pada penerbangan.
“Banyak sekali tahapan terhadap perawatan runway, karena merupakan hal yang sangat vital pada sebuah bandara. Perawatan tersebut meliputi perbaikan weak spot, pemeriksaan tingkat kekesatan aspal, pembersihan rubber depositnya, termasuk overlay dan banyak sekali perawatan lainnya yang dilakukan,” terangnya.(med/ana)