BANJARMASIN, koranbanjar.net – Keberadaan dan kelestarian pohon kasturi ( Mangifera casturi ) mulai terancam oleh alih fungsi lahan dari berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia.
Bahkan pada 1 Januari 2014 dilakukan asesmen oleh tim ahli IUCN terhadap keberadaan pohon kasturi di alam liar yang kemudian dipublikasikan pada tahun 2016 oleh Lembaga Konservasi Internasional – International Union for Conservation of Nature ( IUCN ), yang menyatakan kasturi punah di alam atau Extinct in the Wild (EW).
Hanya sebagian kecil yang tersisa di kebun hutan atau kawasan konservasi di Kalimantan Selatan ( Kalsel ). Sementara itu upaya pembudidayaannya masih sedikit dilakukan, bahkan boleh dikatakan hampir tidak ada.
Kondisi ini menarik perhatian Zulfa Asma Vikra, ketua Forum Konservasi Flora dan Fauna Kalsel. Untuk itu dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional 2019, ia menginisiasi pembentukan “Gerakan Tanam Kasturi”.
“Gerakan ini berupaya untuk menginspirasi dan menggerakkan semua kalangan yang peduli terhadap lingkungan dan pelestarian keragaman hayati Indonesia, khususnya pelestarian pohon kasturi, yang merupakan salah satu kekayaan plasma nuftah hutan kita dan juga merupakan maskot flora Provinsi Kalsel yang saat ini sudah dinyatakan punah,” ungkap Zulfa, Jum’at (29/11/2019) di Banjarmasin.
Oleh Lembaga Konservasi Internasional dapat diselamatkan dan dilestarikan, melalui kegiatan tebar biji dan bibit pohon kasturi di tanah kosong atau dipekarangan rumah, agar tetap lestari.
Zulfa Asma Vikra mengajak segenap lapisan masyarakat, terutama yang tergabung dalam Forum Konservasi Flora dan Fauna binaan Dinas Kehutanan(Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan untuk turut dalam aksi kumpul biji buah-buahan, terutama biji buah kasturi dimusim buah bulan desember ini, kemudian menyemainya dan ditebar di pekarangan masing-masing atau di ruang terbuka hijau yang ada disekitar kita.
“Jika dengan tindakan sederhana ini, kita dapat menyumbang satu pohon saja di setiap musim buah. Maka Insya Allah kegiatan ini akan sangat berarti bagi pelestarian tumbuhan kasturi yang dinyatakan punah di alam tersebut,” tambah anggota Legislatif Provinsi Kalsel ini.
Disisi lain kita turut berkontribusi bagi upaya pengurangan ancaman bencana darurat iklim akibat pemanasan global yang saat ini mengancam planet Bumi kita.
Sementara itu Zulfa yang juga sebagai wakil ketua Pansus Raperda Kebun Raya Banua DPRD kalsel, berjanji dalam pengembangan Kebun Raya Banua nanti akan memperjuangkan upaya pelestarian pohon kasturi melalui penanaman pohon kasturi di area Kebun Raya.
“Jika perlu ada kawasan khusus pembibitan dan penanaman pohon kasturinya diareal itu,” tandasnya.
Saat ini ia juga sedang berkolaborasi dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia ( SBI ) untuk membangun Taman Kehati ( Keanekaragaman Hayati ) di Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.
Di lokasi tersebut akan dibuat taman percontohan buah-buah langka khas Kalimantan untuk lahan basah, termasuk akan dicoba menanam pohon kasturi.(yon)