Pelaksanaan pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) melalui kegiatan Teaching Factory (TEFA), kini dapat menembus pasar antar provinsi.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Tefa merupakan salah satu usaha yang dilakukan Kementan, dalam peningkatan kapasitas lembaga pendidikan vokasi.
Mentan, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, perlu adanya lembaga pendidikan pertanian. Berfungsi sebagai wadah untuk mencetak tenaga SDM Pertanian.
“Pertanian harus bergerak secara maju, mandiri, dan modern. Karena pengelolaan pertaniaan saat ini melibatkan teknologi,” ujarnya.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menerangkan, mesin cetak SDM unggulan berada di Lembaga Pendidikan.
“Tefa SMK PP Banjarbaru merupakan pembelajaran berbasis industri. Pasar ini berorientasi. Mulai berbenah dan menata seluruh aspek untuk mendukung TEFA,” ucap Wakil Manajer Tefa SMK PP Banjarbaru, Airin Nurmarita.
Airin menuturkan, produksi tanaman buah saat ini sangat melimpah, dikelola secara teratur berkala dan sesuai standar.
Luas lahan untuk tanaman rambutan 1.5 hektar, dengan berbagai varietas koleksi seperti Antalagi, Sibatuk, Garuda, Rapiah, Zainal. Selain itu, Binjai dan Kelengkeng dengan jumlah pohon sekitar 290 tanaman. Diperkirakan menghasilkan produk 3,5 hingga 4,5 ton pada musim ini.
Kini, produksi buah Rambutan jenis Antalagi merupakan jenis unggulan khas Kalimantan. Maka dari itu, mulai dengan membangun jejaring pasar. Optimis kualitas dan penanganan hasil panen yang layak menembus pasar modern.
Rambutan jenis Antalagi, saat ini sudah berhasil masuk ke Hypermart Banjarbaru dan menembus pasar sampai ke Kalimantan Timur (Kaltim).
Ia berharap, bukan hanya rambutan. Melainkan, ada produk lain dari hasil kebun maupun produk hasil olahan.
Seperti diketahui, TEFA digaungi Kementan mulai akhir tahun 2020 dengan produk Green Up.
Saat ini, TEFA SMK PP Banjarbaru bidang perkebunan mengelola untuk mentransfer standar industri dan pasar dalam pengelolaan dan pembelajarannya, seperti kelapa sawit, karet, kopi dan kakao.
Adapun, bidang pengolahan hasil Pertanian menyediakan produk sesuai standar dengan izin PIRT dan packing, serta labeling.
Terakhir, bidang Tanaman Pangan Dan Hortikultura menyiapkan bibit Anggrek. Diproduksi secara kultur jaringan, dengan tambahan peralatan dan tenaga THL. (SMK PP Banjarbaru/ykw)