MARABAHAN, koranbanjar.net – Berdasarkan keterangan beberapa minggu lalu dari Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Barito Kuala (Batola), Toni Rahmani, target pendapatan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Batola dari retribusi pasar dan uang sewa toko khusus pada toko-toko pasar bertingkat Marabahan dan loss toko di halaman pasar bertingkat Marabahan adalah senilai 96 juta rupiah per tahun.
Namun dikatakannya, target pendapatan 96 juta rupiah per tahun tersebut tidak pernah tercapai setiap tahunnya.
Ketika dikonfirmasi koranbanjar.net di kantor Diskoperindag Batola Jalan AES Nasution Komplek Perkantoran Marabahan, Jumat siang (4/5), Kepala Diskoperindag Batola, Purkan, membantah keras kebenaran keterangan dari Toni Rahmani tersebut.
Kantor Diskoperindag Kabupaten Batola
Menurut Purkan, berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Batola tahun 2017, target retribusi pasar, sewa toko serta retribusi loss toko pada pasar bertingkat Marabahan hanya senilai sekitar 57 jutaan rupiah.
Sedangkan pendapatannya di tahun 2017 kemarin, dijelaskan Purkan, sudah berjumlah 90% lebih.
“Jadi itu tidak benar. Mungkin yang dimaksud Toni Rahmani itu adalah target pendapatan keseluruhan kawasan pasar di Marabahan,” tandasnya.
Namun sayang, di hari yang sama koranbanjar.net tidak bisa menemui Bendahara Penerima Diskoperindag Batola, Roni, karena sedang tidak berada dikantor. (dny)