KANDANGAN, koranbanjar.net – Pendapatan daerah dan belanja daerah ditargetkan mengalami kenaikan, pada APBD 2020 Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Syamsuri Arsyad, saat memaparkan secara garis besar struktur Raperda APBD 2020, Senin (30/9/2019) di ruang rapat paripurna DPRD HSS.
Syamsuri Arsyad mengatakan, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp 1.184.112.805.000. Diungkapkannya target itu, mengalami kenaikan sebesar 16,04 persen, dibandingkan target APBD murni 2019.
Syamsuri memaparkan, estimasi pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 149.982.513.000, yang mengalami penurunan sebesar 3,12 persen dibanding target APBD 2019.
Penurunan PAD, dipengaruhi perubahan ketentuan pengelompokan pendapatan Belanja operasional sekolah (BOS), untuk SD dan SMP Negeri. Menurut Surat edaran Mendagri Nomor 971-7791 tahun 2018, pendapatan BOS masuk pada kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Lalu, dana perimbangan ditargetkan sebesar Rp 766.234.183.000, atau mengalami kenaikan sebesar 9,74 persen dibandingkan APBD 2019.
Kemudian, penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah, ditargetkan sebesar Rp 267.896.109.000, atau meningkat sebesar 60,88 persen, yang terdiri dari pendapatan hibah, dana bagi hasil pajak dari provinsi, dana insentif daerah (DID), dan Dana Desa.
“Proyeksi pendapatan untuk DID dan Dana Desa nantinya akan disesuaikan dengan alokasi definitif dari pemerintah pusat yang tertuang dalam APBN,” tuturnya.
Mengenai belanja daerah, Syamsuri memaparkan sebesar Rp 1.300.602.974.000, juga naik sebesar 12,86 persen.
Belanja daerah terdiri, Belanja tidak langsung yang dianggarkan sebesar Rp 759.830.276.000, meningkat sebesar 11,44 persen.
“Belanja tidak langsung digunakan untuk menganggarkan belanja pegawai, hibah, bantuan sosial, bagi hasil pajak dan retribusi kepada desa, bantuan keuangan kepada Desa, serta belanja tidak terduga,” terangnya.
Sedangkan belanja langsung, dianggarkan sebesar Rp 540.772.698.000, yang meningkat sebesar 14,91 persen.
Syamsuri menjelaskan belanja langsung merupakan kelompok belanja, yang terkait langsung dengan program dan kegiatan SKPD. (yat)