Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Politik

Tanggapi Wacana Penundaan Pemilu, Rosehan NB; Harga Mati 2024 Harus Dilaksanakan

Avatar
620
×

Tanggapi Wacana Penundaan Pemilu, Rosehan NB; Harga Mati 2024 Harus Dilaksanakan

Sebarkan artikel ini
Kader PDIP, Rosehan NB.
Kader PDIP, Rosehan NB.

Tanggapi wacana penundaan pemilu, salah satu Kader PDI Perjuangan Kalimantan Selatan, Rosehan Noor Bahri mengatakan dengan tegas, pemilu harus tetap dilaksanakan tahun 2024.

BANJARMASIN, koranbanjar.net  – Sebagai kader PDIP Kalsel, Rosehan NB menegaskan, pelaksanaan pemilu di tahun 2024 adalah harga mati.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Bagi saya pribadi, dan kami PDIP bersepakat bahwa pemilu dilaksanakan tahun 2024, itu harga mati,”  tegas Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel ini.

Dikatakan, wacana penyimpangan perpanjangan jabatan baik untuk legislatif maupun eksekutif sudah dibantah presiden, tidak ada masa jabatan 3 periode.

“Dengan dilantiknya KPU dan Bawaslu baru, sudah terbantahkan wacana penyimpangan jabatan tersebut,” ucapnya.

“Sekali lagi tidak ada penundaan pemilu, ini harga mati dan tidak bisa dibahas-bahas,” tandasnya.

Mantan Wakil Gubernur Kalsel ini juga menanggapi berbagai aspirasi yang disampaikan ke rumah banjar wakil rakyat Kalsel. Dirinya mewakili anggota DPRD Kalsel menyatakan silakan datang ke rumah wakil rakyat Kalsel, pintu selalu terbuka.

“Tidak ada yang ditutup-tutupi, datanglah dengan hormat, dengan baik, kita diskusi kita sama-sama cari solusi,” katanya.

Ia mengungkapkan tidak ada yang susah di negeri ini, kecuali ada niat mengambil keuntungan pribadi agar langgengnya kekuasaan.

“Mari kita berbicara dengan kepala dingin, dan ada kesepakatan, solusi yang bisa disampaikan kepada masyarakat,”  pungkasnya.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh