Saat ini marak terjadi kasus bunuh diri yang menimpa pemuda di Kota Banjarbaru. Sebulan terakhir ini sedikitnya ada tiga kasus pemuda yang mengakhiri hidup dengan gantung diri.
BANJARBARU, Menanggapi hal tersebut Rektor Universitas Achmad Yani Banjarmasin Dr Ir Hastirullah Fitrah MP menyatakan, mereka kehilangan sesuatu yang tidak bisa diimplementasikan karena merasa terkekang untuk bergerak dan melakukan sesuatu.
“Karena keterbatasan juga kejenuhan mereka di kehidupan saat ini,” ujarnya kepada media saat menghadiri acara seminar Kepemudaan dan Workshop Jurnalistik di Universitas Achmad Yani Banjarmasin, Minggu (31/10/2021).
Hastirullah berujar, kurangnya keimanan juga menjadi faktor penyebab mudah terhasut untuk melakukan tindakan bunuh diri.
“Sebagai contoh ketika seseorang mendapat kekangan dari orang tua lalu ingin berontak tapi tidak bisa menyampaikan rasa berontaknya kemudian memilih mengakhiri hidup,” tuturnya.
Ia menambahkan, untuk menghindari peristiwa tersebut terjadi yang terpenting adalah perbanyak komunikasi, perkuat iman dan akhlak serta bebaskan pemuda untuk berpendapat. (jwt/dya)