BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Malam takbir merupakan malam yang ditunggu-tunggu usai sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa. Di beberapa daerah bahkan ada yang menjadikan ini sebuah perayaan, yang juga mungkin telah menjadi tradisi, yaitu takbir keliling dengan menghias kendaraannya dan memukul bedug.
Namun, tahun ini di Kota Banjarbaru khususnya, takbir keliling ini ditiadakan. Acara yang biasanya di kelola oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata ini harus ditiadakan atas keputusan Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, H Said Abdullah.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarbaru, Hidayaturrahman saat dikonfirmasi koranbanjar.net, Rabu (14/06), mengatakan bahwa kegiatan ini memang ditiadakan.
“Untuk tahun ini, kegiatan takbir keliling ini memang ditiadakan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Dayat ini mengatakan tak bisa menjelaskan banyak, karena surat keputusan ditanda tangani oleh Sekdako Banjarbaru.
“Mungkin Pak Sekda yang bisa menjelaskan alasannya, karena beliau yang menandatangi suratnya. Setahu saya, alasannya untuk mengurangi kemacetan jalan,” jelasnya.
Sementara itu, dikutip dari cnnindonesia.com, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Tito Karnavian mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan konvoi takbir keliling kota.
“Sebaiknya konvoi itu tidak usah kita lakukan, rasanya lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya,” kata Tito di Polda Metro Jaya, Kamis (14/06).
Menurut Tito, perayaan malam takbiran atau malam kemenangan tidak dilakukan dengan cara berhura-hura di jalanan, apalagi sampai melakukan konvoi. Sebab, kata Tito dengan melakukan konvoi di malam takbiran bisa berpotensi terjadinya kecelakaan dan tawuran antar massa.
“Kita rayakan dengan ibadah di tempat masing-masing,” ujarnya.(ana)