Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Hukum & Peristiwa

Tak Terima Dugaan Aniaya dan Cacian Tak Senonoh, Wanita Ini Laporkan Tantenya ke Polisi

Avatar
688
×

Tak Terima Dugaan Aniaya dan Cacian Tak Senonoh, Wanita Ini Laporkan Tantenya ke Polisi

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Penganiayaan. (Foto: Freepik.com)
Ilustrasi Penganiayaan. (Foto: Freepik.com)

Tak terima dirinya diduga dianiaya diiringi cacian tak senonoh, seorang wanita berinisial PS (27) beralamat di Martapura, Kabupaten Banjar, telah melaporkan tantenya berinisial SR ke polisi.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Kepada media ini, Sabtu (3/12/2022) di rumahnya, menuturkan ada beberapa bagian tubuhnya hingga saat ini masih terasa sakit akibat diduga dianiaya oleh SR.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Sampai saat ini leher, tangan, bagian bahu, belakang masih sakit, dan sangat sulit beraktivitas, hati saya juga sampai sekarang sangat sakit teringat ucapannya yang menghina saya dengan kata-kata tak senonoh,” tutur PS sembari matanya berkaca-kaca.

Lanjut PS yang didampingi ibu kandungnya, menceritakan, perseteruan keluarga itu terjadi pada hari Kamis tanggal 1 Desember 2022 sekitar pukul 12.00 Wita siang.

“Saat itu ada WA (WhatsApp), masuk dari tante saya yang satunya, katanya saya diminta ke rumahnya sekarang di Cempaka Sari,” kata PS.

Sesampai di rumah tantenya bernama NS, PS yang datang bersama ibunya duduk di ruang tamu.

“Saat masuk kami kaget ternyata ada tante saya SR itu, tetapi kami berpikir positif aja mungkin ingin berunding, sama sekali tidak berpikir yang macam-macam,” terang PS.

Sekitar 15 menit berlalu perasaan PS dan ibunya mulai tidak enak, sebab kedua tantenya sama sekali tidak berbicara.

“Lantas apa gunanya kami diundang kesana, kami didiamkan, akhirnya kami berniat pulang,” ceritanya.

Saat beranjak dari tempat duduk dan ingin pergi, tiba-tiba SR seketika melontarkan pertanyaan ke PS yang berujung terjadinya dugaan penganiayan disertai cacian tak pantas kepada PS.

“Saya diserang secara tiba-tiba sama SR, leher, muka, hidung saya berdarah mungkin dicakar atau diapain sama dia saya tidak tahu, karena saya menutup wajah saya. Sengaja saya tidak melawan supaya bisa saya laporkan, sampai-sampai bahu saya memar biru,” bebernya.

Lanjut dikisahkannya, Kemudian PS pergi sembari berkata akan melaporkan perbuatan SR ke polisi.

“Kata SR, silahkan laporkan kalau berani, awas kamu kalau tidak melaporkan,” ucap PS menirukan kata-kata SR.

Setelah kejadian itu, PS membuktikan ucapannya, dirinya melaporkan dugaan penganiayaan dan ucapan hinaan yang dilakukan tantennya sendiri ke Polresta Banjarmasin.

“Saya sudah melaporkannya ke bagian Reskrim Polresta Banjarmasin,” akunya.

Dirinya dengan tegas menyampaikan, sampai kapanpun laporan itu tidak akan dicabut walaupun terlapornya adalah tantenya sendiri.

“Kalau ingin damai silahkan pihak mereka sendiri mencabutnya, kalau saya tidak akan,” tandasnya.

Sementara SR ketika dihubungi koranbanjar.net via WhatsApp untuk meminta tanggapan sama sekali tidak menjawab. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh