Corona Virus (COVID-19) tidak berdaya atau tidak ada pengaruh sama sekali kepada warga Tapin dan sekitarnya. Pasalnya, warganya tak peduli dengan adanya wabah virus dari Kota Wuhan, China tersebut.
RANTAU, koranbanjar.net – Hal itu berdasar dengan kegiatan warga setempat. Warung malam yang dapat menghimpun orang banyak misalnya, masih saja beroperasi di setiap malam hingga dinihari.
Salah seorang pedagang warung malam di Desa Kepayang Ina mengatakan, tidak mengapa jika disuruh tutup untuk berjualan, tapi harus ada gantinya, yaitu memberi mereka (para pedagang warung malam) bantuan.
“Mun manyuruh kada bawarung, barii kami bantuan, (kalau menyuruh tutup warung, berilah kami bantuan, red”),” ujarnya, Selasa (26/5/2020) malam.
Ina juga menjelaskan, jika selama ini tidak pernah diimbau oleh Pemerintah Daerah untuk menggunakan masker.
“Kadada imbauan pang mun pakai masker, (tidak ada imbauan kalau harus memakai masker, red”),” imbuh dia.
Katanya, ia mulai menggeluti pekerjaan bewarung malam ini sebelum bulan Ramadhan tiba. Ia juga mengatakan ada sih yang datang-datang seperti Satpol PP. “Tapi hanya sekedar lewat saja,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tapin, Alfian Yusuf mengatakan, sudah beberapa kali aparat berpatroli untuk mengimbau warga agar jaga jarak dan selalu gunakan masker jika keluar rumah.
“Pihak Satpol PP serta TNI/Polri juga sudah sering patroli untuk mengingatkan warga. Yah selebihnya tinggal warganya saja. Kami berharap agar warga Tapin selalu disiplin dengan peraturan Pemerintah guna pemutusan COVID-19 ini,” bebernya.
Untuk diketahui, Kabupaten Tapin kini melonjak pesat kasus positif COVID-19. Hingga hari ini saja, orang yang terkonfirmasi positif di Tapin sudah mencapai 41 orang. Hal itu sudah melebihi Kasus COVID-19 di Banjarbaru yang kini telah menerapkan PSBB. (san/maf)