Ruang Terbuka Hijau atau Alun-alun Ratu Zalecha merupakan alun-alun Kota Martapura yang terletak di kawasan Jl Kenanga, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Alun-alun Ratu Zalecha menjadi sarana hiburan serta sebagai arena untuk berolahraga sore seperti bersepeda, lari, maupun hanya sekadar bersantai sambil bercakap-cakap dengan teman dan keluarga.
MARTAPURA, koranbanjar.net – Di sore hari menjelang senja, Alun-alun Ratu Zalecha ramai oleh pengunjung dan pedagang.
Hampir 50 pedagang bersusun rapi di bagian samping dan belakang alun-alun. Berbagai macam jajanan tersedia, seperti pentol, gorengan, roti bakar, martabak, minuman dingin, buah-buahan, sampai ada yang berjualan mainan untuk anak-anak.
Namun, keramaian di kawasan Alun-alun ini meninggalkan banyak sekali sisa-sisa sampah, seperti potongan lidi, bungkus minuman dan bekas tomat yang berceceran.
Mardiana (41), seorang pedagang pentol di Alun-alun Ratu Zalecha menuturkan, bahwa setiap pedagang yang berjualan di sini sudah diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi masih ada yang tidak patuh dan membiarkan sampah berserakan.
“Saya sudah berjualan di sini selama 4 tahun, berjualan setiap hari dari jam empat sore sampai malam hari. Setiap tahun membayar izin berjualan ke petugas pasar yang bernama Suryadi, dengan biaya perbulan Rp300.000, nanti Suryadi yang menyetorkan ke dinas terkait, ” ucap pedagang lain, Endang kepada koranbanjar.net, Kamis (23/12/2021).
Menurut Endang, pembayaran tersebut sudah termasuk lahan (lokasi pedagang saat berjualan) dan biaya kebersihan yang dilaksanakan setiap pagi maupun setelah pedagang berjualan pada malam hari.
“Sebenarnya masalah kebersihan ini kesadaran masing-masing penjual saja, ada yang bersedia menyediakan tempat sampah sendiri, ada juga yang acuh-acuh saja, tapi alhamdulillah tetap ada petugas yang membersihkan setiap hari, ” ucapnya.
Endang menambahkan kalau kawasan Alun-alun ratu Zalecha semakin ramai menjelang malam hari, dia juga memberitahu kalau sempat mengalami penurunan penjualan saat PSBB.
Namun, setelah PSBB tidak diberlakukan lagi, penjualannya mengalami kenaikan kembali karena semakin ramai pengunjung. Endang berdoa agar kondisi ini terus menerus membaik, dan tidak ada PSBB lagi.
Dia juga mengharapkan semakin ramainya pengunjung harus diimbangi dengan kesadaran pedagang lainnya maupun masyarakat terhadap kebersihan di Alun-alun Ratu Zalecha.(magang01/sir)