Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
DPRD Kalsel

Studi Komparasi Humas DPRD, Ajak Wartawan Kunjungi Anjungan Kalsel di TMII

Avatar
595
×

Studi Komparasi Humas DPRD, Ajak Wartawan Kunjungi Anjungan Kalsel di TMII

Sebarkan artikel ini
Rumah Adat Banjar Bumbungan Tinggi di Anjungan Kalsel TMII Jakarta. (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Selain Studi Komparasi ke Sekretariat DPRD DKI Jakarta, jajaran Sekretariat bidang Humas DPRD Provinsi Kalimantan Selatan juga mengajak sejumlah insan pers mengunjungi Anjungan Kalsel di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Jumat (23/5/2025).

JAKARTA, koranbanjar.net Setiba di Anjungan Kalsel, rombongan wartawan dan Sekretariat bidang Humas DPRD Kalsel disambut beberapa staf dan petugas Anjungan Kalsel dengan ramah.

‎Pada kesempatan itu insan pers yang merupakan mitra humas berbincang-bincang sembari wawancara dengan salah satu staf anjungan bidang promosi bernama Rahimi terkait penghargaan terbaik se-Indonesia yang diraih Anjungan Kalsel.

‎Rahimi atau biasa dipanggil Boy ini menjelaskan, penghargaan Pradana Nitya Budaya TMII Award yang diberikan kepada Anjungan Kalsel berdasarkan beberapa kriteria penilaian.

‎”Sebelumnya kami tidak mengetahui bakal diperlombakan atau ada hadiahnya. Tim penilai datang ke kami ini akan ada penilaian, begitu saja,” ujar Rahimi.

‎Lanjutnya, ada beberapa katagori yang dinilai, di antaranya lingkungan, tata pamer dan tata letak serta arsitektur.

‎Tim penilai yang terdiri dari Kementerian Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pengamat Budaya, Ahli Sejarah Budaya dan Musium serta dari pihak TMII terlebih dahulu melihat, kemudian mengamati beberapa objek dan fasilitas yang dimiliki Anjungan Kalsel.

‎”Terlebih dahulu mereka melihat selokan, kemudian naik ke atas dengan menggunakan lift,” kata Rahimi.

‎Rahimi kemudian ditanya tentang konsep oleh tim penilai. Dirinya lalu menjelaskan bahwa Anjungan Kal‎sel berkonsep Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi yang zaman dulu adalah rumah khas Kerajaan Banjar.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Lebih jauh Rahimi menjelaskan, di dalamnya terdapat nuansa kearifan lokal yang sangat kental.

Namun, Rahimi tidak ingin Anjungan Kalsel dihiasi banyak patung. Menurutnya cukup 2 patung yang mengenakan pakaian-pakaian pengantin adat banjar.

Selain itu, Rahimi mengimplementasikan Anjungan Kalsel sebagai rumah budaya, yang di dalamnya banyak terdapat barang-barang atau ornamen khas Kalsel.

“Namun, saya inginnya setiap tamu yang berkunjung akan merasa seperti di home stay, benar-benar bisa menikmati fasilitas yang ada di Anjungan Kalsel,” tuturnya sembari berharap pemerintah daerah terus aktif berperan dalam memajukan dan melestarikan Anjungan Kalsel.

Penilaian berikutnya mengenai Sumber Daya Manusia (SDM), mulai dari Guide, penata tari, petugas taman, kebersihan hingga pengadministrasian.

Replika sungai kecil dengan patung pendulang intan. (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Adapun beberapa objek khas banjar yang menghiasi Anjungan Kalsel adalah sebagai berikut, ada Ranjang Pengantin dan Pelaminan Banjar, miniatur Perahu (Jukung) Terapung, beberapa produk unggulan, di antaranya gelang batu khas Martapura dan Peci (Kupiah Kajang),

Selanjutnya terdapat dua kantor berlantai 2 yang dinamakan Balai Bini dan Balai Laki. Bagian atas bisa digunakan untuk menginap jika ada pertemuan atau kegiatan para pelajar, mahasiswa maupun lembaga.

Terdapat musala, 4 toilet, 2 toilet laki-laki dan 2 toilet perempuan. Beberapa gazebo untuk berfoto dan duduk-duduk santai. Ada Art Shop, ayunan mulud, panggung Taman Anggrek Raudhatul Jannah dan galeri.

Dilansir dari Antara, Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menobatkan anjungan Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi terbaik se-Indonesia karena mampu melestarikan budaya Banjar.

‎”Alhamdulillah, kita menerima penghargaan dari Kementerian Kebudayaan RI oleh Bapak Fadli Zon. Mengenai penghargaan anjungan terbaik 1 untuk Kalimantan Selatan di momen HUT ke-50 TMII dalam Pesta Rakyat Nusantara,” kata Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H Hasnuryadi Sulaiman di Banjarmasin, beberapa waktu yang lalu.

‎‎Dikatakan Hasnuryadi, keberhasilan Anjungan Daerah Kalsel menjadi yang terbaik tak lepas dari peran dan dukungan penuh Gubernur H Muhidin yang berkomitmen terus memajukan keberadaan anjungan Kalsel di TMII.

‎Dia menjelaskan Gubernur Muhidin terus mendorong berbagai kegiatan budaya Banjar untuk selalu ditampilkan di Anjungan Daerah Kalsel TMII.

‎Adanya penghargaan ini, Wagub Hasnuryadi mengharapkan kemajuan Banua semakin harum di kancah Nasional dan membawa kebaikan untuk di daerah ke depannya.

‎Sebelum diumumkan, Wagub Hasnuryadi berjajar dengan sejumlah kepala daerah yang masuk nominasi tersebut. Detik-detik pemanggilan bahwa Kalsel merupakan anjungan terbaik 1, sejarah Banjar pun diceritakan dalam momentum tersebut.

‎‎Dalam potret daerah di Kalimantan Selatan bahwa dijelaskan tentang nuansa suku Banjar tergambar dari Rumah Adat Bumbungan Tinggi yang ada di Bumi Lambung Mangkurat terdapat sejumlah suku, yaitu suku Banjar dari pesisir dan suku Dayak dari pedalaman.

‎Hasnuryadi melambaikan tangan di hadapan seluruh penonton Pesta Rakyat Nusantara tersebut. Kemudian, sosok orang nomor dua di Kalsel itu berjabat tangan dengan Menbud Fadli Zon dan menerima Piala Emas bergilir, piagam dan uang pembinaan senilai 100 Juta Rupiah dari Kementerian Kebudayaan RI.

‎Diketahui, anugerah Anjungan TMII sebagai bentuk apresiasi atas peran besar setiap anjungan daerah dalam menampilkan wajah budaya Nusantara kepada dunia.

‎Pradana Nitya Budaya TMII Award merupakan penghargaan yang pertama kali diberikan pemerintah terhadap anjungan daerah di TMII sebagai bentuk apresiasi atas komitmennya dalam pelestarian budaya secara berkelanjutan di anjungan daerah. (yon/bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh