BANJARBARU, koranbanjar.net – Sejak Senin (23/9/2019), Kalsel sudah menaikkan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kalsel, Wahyuddin menyampaikan, penaikan status tersebut dipicu tiga penyebab utama.
“Penyebab utama yang pertama, pada tanggal 17 hingga 18 2019 lalu DLH Banjarbaru menyatakan udara di Banjarbaru sudah tidak sehat. Kedua, berdasarkan prediksi BMKG bahwa awal musim hujan pada 3 Oktober 2019. Ketiga, karena sudah ada 3 kabupaten dan kota yang statusnya tanggap darurat,” ujarnya, Kamis (26/9/2019) siang tadi.
Sebagaimana diketahui, Pemprov Kalsel akan meningkatkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat karhutla jika sudah ada dua kabupaten atau kota yang meningkatkan status menjadi tanggap darurat.
Sedangkan sejauh ini, sudah ada tiga kabupaten dan kota di Kalsel yang ditetapkan berstatus tanggap darurat karhutla, yaitu Banjarbaru, Hulu Sungai Tengah dan Balangan.
“Peningkatan status tanggap darurat karhutla dilihat sampai 14 hari kedepan. Jika tidak ada perkembangan maka akan ditambah harinya,” katanya.
Menyikapi peningkatan status karhutla di Kalsel menjadi tanggap darurat, 60 BPK pun dikerahkan. “Jadi jika dihitung dengan 20 BPK yang sudah ada kemarin, totalnya kini ada 80 BPK,” tuturnya.
Selain itu, tenaga kesehatan dengan fasiltias mobil untuk membagikan oksigen gratis kepada masyarakat juga dikerahkan.
“Untuk wilayah Guntung Damar sudah disiapkan peralatan pemadaman dengan memanfaatkan air irigasi. Gunanya untuk meredam api di lahan dan rawa gambut yang terbakar. Dalam dua hari terakhir ini terlihat di Guntung Damar relatif sudah tidak berasap lagi,” ucapnya.
Wahyuddin menyebutkan, ada enam titik terparah yang menjadi fokus pemadaman dalam beberapa hari terakhir ini. “Empat titik di Guntung Damar, satu titik di Liang Anggang, dan 1 titik di seberang SMPN 14 Banjarbaru,” ungkapnya.
Selain enam titik tersebut, dua titik lainnya juga ada di sekitar SMP 15 Banjarbaru, wilayah Tekukur dan Pembataan Pengayuan.
“Lokasi itu diredam juga. Mudahan dalam minggu ini wilayah Guntung Damar bisa dikendalikan. Untuk di Pembataan Pengayuan sekarang sudah bergeser ke Lingkar Selatan. Itu yang jadi fokus kita beberapa hari ke depan,” pungkasnya. (ykw/dny)