Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Nasional

SMKPP Kementan Siap Gencarkan Genta Pro Organik Melalui Sekolah Lapang

Avatar
502
×

SMKPP Kementan Siap Gencarkan Genta Pro Organik Melalui Sekolah Lapang

Sebarkan artikel ini
Pelaksanaan Sekolah Lapang (SL) mengangkat tema genta organik di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Rabu (15/03/2023). (Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus mengencarkan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) melalui Sekolah Lapang.

KUTAIKARTANEGARA, koranbanjar.net – Gerakan Pro Organik  sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang ramah lingkungan, sekaligus dapat memberikan nutrisi bagi unsur hara serta memperbaiki kesuburan tanah.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa salah satu cara untuk memperbaiki kesuburan tanah, adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan terus meningkatkan penggunaan pupuk organik yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian.

“Salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian dapat ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan,” ujar Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan dari berbagai hasil riset dan pengalaman petani, yang menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia saja, juga pupuk organik, pupuk hayati, mikroorganisme lokal dan pembenah tanah.

“Pupuk organik, hayati dan pembenah tanah petani mampu membuat sendiri, asalkan mau. Tidak ada alasan untuk tidak menyuburkan tanah di saat pupuk mahal,” ujar Dedi.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah BPPSDMP Kementan, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru melakukan pengawalan dan pendampingan dalam kegiatan Sosialisasi dan Rembug Tani.

Dengan pelaksanaan Sekolah Lapang (SL) mengangkat tema besar genta organik di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Rabu (15/03/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala UPTD BPPSDMP Sempaja, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Koordinator BPP Anggana, Sekdes anggana dan para penyuluh serta perwakilan beberapa poktan.

Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso berharap dengan adanya rembug tani ini para perwakilan yang hadir bisa bermusyawarah untuk menetapkan jadwal sesuai dengan kondisi setempat.

Sekolah Lapang dihadiri Kepala UPTD BPPSDMP Sempaja, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Koordinator BPP Anggana, Sekdes anggana dan para penyuluh serta perwakilan beberapa poktan. (Sumber Foto: Tim Ekspos SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

Selain itu, Budi juga mengharapkan dengan adanya SL mengenai genta organik nanti, para pelaku tani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.

“Kami berharap dengan adanya SL nanti, bapak ibu pelaku tani bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia, syukur-syukur jika nanti bisa 100% organik. Sehingga produk yang dihasilkan bisa diklaim produk organik dengan harga tinggi.” Kata Budi.

Senada, Kepala UPTD BPPSDMP Sempaja, Tri Ida Kartini juga mengungkap kan hal serupa.

Ia juga menegaskan, mengurangi penggunaan pupuk kimia bukan berarti tidak boleh, namun lebih ke arah penggunaan pupuk berimbang antara pupuk kimia dan pupuk organik.

Dari kegiatan rembug pada sekolah lapangan sebagai bagian gerakan tani pro organik ini, telah disepakati bahwa nantinya kegiatan SL akan digelar oleh BPP Anggana dengan diikuti oleh peserta sebanyak 50 orang dari 10 kelompok tani yang berasal dari desa Sungai Meriam dan Desa Sidomulyo. (tim ekspos smk pp negeri banjarbaru/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh