Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus memaksimalkan berbagai program untuk mempercepat regenerasi petani terutama bagi petani milenial.
TANAHBUMBU, koranbanjar.net – Seperti disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan petani-petani muda harus bisa mengambil peran dalam pengembangkan pertanian.
“Harapannya melalui petani-petani milenial itu akan muncul inovasi-inovasi lain yang mendorong pertanian modern, sehingga swasembada pangan di negara kita nantinya benar-benar terwujud,” kata Mentan Syahrul.
Dutambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan instansinya siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM. Salah satunya dengan regenerasi petani.
“Kami gerakkan petani milenial melalui balai pelatihan pertanian serta politeknik pembangunan pertanian. kami ciptakan job seeker dan job creator yang siap memompa kreativitas dan produktivitas,” tutur Dedi.
Demi menyukseskan program di atas Kementan melalui Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS), terus melakukan kegiatan-kegiatan pendukung regenerasi petani.
Melalui Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan yaitu SMK-PP Negeri Banjarbaru yang merupakan UPT Kementan kembali menggelar pelatihan atau Advanced Training dengan Tema “Pengenalan Dan Perakitan Modul Smart Farming,” bagi wirausahawan muda yang tergabung sebagai Penerima Manfaat (PM) Program YESS.
Dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karang Bintang di Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, selama 3 hari terhitung sejak Rabu (16/11/2022).
Pelatihan diikuti oleh 44 orang Penerima Manfaat Program YESS di Kabupaten Tanah Bumbu dalam bidang hortikultura. Mereka berasal dari Kecamatan Karang Bintang, Kusan Hulu, Kusan Hulir, Sungai Loban, Mantewe dan Satui.
District Implementation Tim (DIT) Tanah Bumbu yaitu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, yang diwakili oleh Afif Kurniawan menjelaskan “Semoga kegiatan ini bisa menambah wawasan pengusaha muda di bidang pertanian yang mana pemuda merupakan generasi yang mandiri dan dekat dengan teknologi,” terangnya.
“Semoga dengan adanya pelatihan ini, Tanah Bumbu mampu mempelopori Smarf Farming dan bisa diterapkan dengan baik oleh petani-petani muda,” pungkas Afif.
Di kesempatan terpisah Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan, “Kegiatan ini merupakaian rangkaian dari Advance Training yang mana melibatkan penerima manfaat agar bisa mendapatkan ilmu teknis pertanian selain daripada kewirausahaan. Pada pelatihan kali ini mengambil tema Smart Farming dengan topik Pengenalan dan Perakitan Modul Smart Farming,” katanya.
Kali ini peserta dibuka wawasannya tentang pentingnya Smart Farming oleh ahlinya, kemudian dikenalkan komponen peralatan elektorik kemudian diajarkan merakit. Modul yang sudah selesai kemudian dipasang pada lahan yang sudah siap dengan instalasi pipa tersedia.
Peserta diberikan ilmu tentang modul elektro sederhana penyusun modul smart farming. Peserta dikenalkan agar mengetahui dan bisa melakukan perakitan pada alat.
Juga pengaplikasian melalui smart phone, berupa aplikasi di lapangan yaknis pemasangan modul dengan system pengairan yang telah dirakit sehingga alat yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan harapan. (Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru/dya)