Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar turut serta dalam kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Perencanaan Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2025 yang digelar oleh Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
KOTABARU, koranbanjar.net – Kegiatan berlangsung selama dua hari, 7 sampai 8 Oktober 2024, di aula Bappeda Kabupaten Kotabaru, dan dihadiri oleh seluruh perwakilan Bappeda dari berbagai Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan dan dibuka secara simbolis oleh Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Ariadi Noor.
Dalam sambutannya, Ariadi menyampaikan pentingnya rapat koordinasi ini untuk menyelaraskan rencana pembangunan antara Provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan.
“Rapat ini merupakan langkah awal bagi Bappeda untuk membangun rencana lima tahun ke depan, yaitu periode 2025-2029. RPJPD harus disusun dengan baik, cepat, dan berkualitas, agar dapat menjawab tantangan pembangunan di masa mendatang,” ujar Ariadi Noor.
Ia juga menekankan bahwa Kalimantan Selatan memiliki visi untuk menjadi gerbang logistik utama di Kalimantan yang “Manis Sejahtera Berkelanjutan Menuju Babussalam,” dan berharap setiap Kabupaten/Kota dapat mendukung visi tersebut.
Pada hari pertama, Direktur Regional II Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI, Muhammad Roudo, menyampaikan materi tentang “Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.”
Dalam paparannya, Roudo menjelaskan tentang koridor penyusunan RPJMN, evaluasi tantangan, target makro pembangunan, transformasi menuju Indonesia Emas 2045, serta pemetaan wilayah prioritas di Pulau Kalimantan.
Saat sesi diskusi tanya jawab, Kepala Bappedalitbang Banjar Nashrullah Shadiq, memberikan masukan terkait pembangunan Bendungan Riam Kiwa yang menjadi bagian dari program pusat. Ia mengusulkan agar di Kabupaten Banjar dibangun saluran irigasi dari bendungan tersebut.
“Dengan adanya saluran irigasi, Kabupaten Banjar bisa mencetak lahan sawah baru di sepanjang saluran, yang berpotensi menjadi penyedia logistik pertanian untuk Ibu Kota Negara (IKN),” ungkapnya.
Sementara itu di hari kedua, beberapa sesi paparan juga disampaikan, termasuk oleh Wisnu Hidayat, Analis Kebijakan Ahli Madya Ditjen Bina Bangda Kemendagri, dengan materi “Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota,”.
Serta materi dari Anang Indiawan Lastika Putra, Analis Kebijakan Ahli Muda Ditjen Bina Bangda, yang membahas “Tata Cara Penyusunan Dokumen RPJMD.”
Acara diakhiri dengan paparan dari Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Ariadi Noor, yang membahas “Rancangan Teknokratik RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan.”
Nashrullah Shadiq menyatakan rapat koordinasi ini sangat bermanfaat untuk menyelaraskan rencana pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota.
“Dengan perencanaan yang baik, kami optimis pembangunan di Kabupaten Banjar akan semakin maju dan mendukung pembangunan nasional,” kata Nashrullah. (bay)