KANDANGAN, koranbanjar.net – Ditetapkan status siaga darurat corona, sekolah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tidak diliburkan. Guru diminta terus menjaga pengawasan terhadap muridnya.
Hal itu diungkapkan Bupati HSS Achmad Fikry, usai menggelar rapat pengendalian dan penanganan, Selasa (17/3/2020) pagi di Aula Ramu Setdakab HSS.
Kabupaten HSS ditetapkan status siaga darurat corona selama 14 hari ke depan, mulai 17 sampai 31 Maret 2020.
Achmad Fikry mengatakan, dengan status siaga darurat itu sekolah di HSS tidak perlu diliburkan. Proses belajar di sekolah tetap seperti biasa.
Jika ada kegiatan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMP dan SMA sederajat, lalu ujian tengah semester (UTS) di tingkat SD akan tetap berjalan. Namun tambahnya, Dinas Pendidikan Kabupaten HSS diarahkan untuk terus memantau perkembangan sekolah.
“Di SD kan sistem guru kelas, sehingga bisa melihat perkembangan anak di kelas. Kalau diduga anak sakit segera diarahkan ke puskesmas atau dipulangkan saja,” tuturnya kepada wartawan.
Achmad Fikry mengimbau sekolah, agar waktu istirahat diperpendek saja. “Sehingga mereka bercengkrama di luar tidak terlalu lama,” ujarnya.
Selain itu, ia mengimbau bagi sekolah yang menerapkan sistem full days school, untuk memperpendek waktu sekolah.
Dikonfirmasi di tempat terpisah, Sekdakab HSS Muhammad Noor menjelaskan, pertimbangan untuk meliburkan sekolah harus didahului pertemuan dengan orangtua. Sehingga diperoleh adanya jaminan orangtua untuk mengawasi anaknya, jika diliburkan anak tidak akan berkeliaran di luar rumah.
Di Kalsel, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Banjarmasin pemerintah daerahnya sudah mengambil kebijakan meliburkan sekolah tingkat PAUD hingga SMP. (yat)