BANJARMASIN, koranbanjar.net- Kabid Destinasi Pariwisata Pemprov Kalsel Ida Saptika Dewi mengatakan, dampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tidak membuat pengunjung destinasi wisata di Kalsel menurun.
“Tidak ada penurunan, tapi akibat dampak asap itu yang dulunya pengunjung tidak pakai masker, sekarang kebanyakan menggunakan masker,” kata Ida Saptika Dewi Saat ditemui di lobi Kantor Parawisata Kalsel Banjarmasin.
Ida menerangkan, meskipun kabut asap, aktivitas tetap harus berjalan, kecuali sudah benar-benar tidak bisa dilewati maka lebih baik tetap bertahan.
“Karena kabut asap ini kan berpindah-pindah, tidak bisa kami deteksi. Titik kabut juga berubah-ubah, jadi saya rasa untuk di Kalsel kabutnya tidak terlalu parah seperti di Kalteng,” ujarnya.
Di sisi lain, pembakaran lahan dikarenakan kurang pahamnya masyarakat akan bahaya kabut asap.”Kami mengharapkan kedepan tidak ada lagi pembakaran hutan seperti ini,” harapnya.
Peran penting pemerintah saat ini memberikan arahan seperti sosialisasi kepada masyarakat, itu menurutnya pencegahan yang cukup efektif.
“Ya memang kita harus sosialisasi karena kebiasaan masyarakat yang sudah bertahun-tahun, di mana biasanya mereka membakar lahan untuk penanaman kembali,” ujarnya.
Ditambahkannya, sangat penting pencerahan kepada masyarakat, karena saat ini kadang kebakaran bukan hanya adanya unsur sengaja membakar, namun karena suhu udaranya yang memang cukup panas, sehingga gesekan sedikit saja bisa terjadi kebakaran. (ags/dra)
