Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

Sepekan Menghilang, Ditemukan Tak Bernyawa Di Desa Labuan Tabu

Avatar
437
×

Sepekan Menghilang, Ditemukan Tak Bernyawa Di Desa Labuan Tabu

Sebarkan artikel ini

MARTAPURA, koranbanjar.net – Sepekan menghilang tidak pulang ke rumah. Ketika ditemukan sudah tak bernyawa.

Penemuan mayat di persawahan di Desa Labuan Tabu Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar, Kamis (19/12/2019), sempat gegerkan warga sekitar.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Pasalnya, mayat tersebut sudah dalam keadaan cukup mengenaskan.

Identitas diketahui bernama Ismuji (40) dengan jenis kelamin laki-laki, merupakan salah seorang warga Desa Sungai Arpat RT. 02 Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.

informasi terhimpun bermula dari Toni yang melakukan aktivitas manyuluh (mencari burung), menggunakan senter pada Senin (16/12/2019) tengah malam.

Kemudian saksi mencium bau tak sedap dan melihat sesosok mayat, langsung memberitahukan kepada Ketua RT Jingah Habang, Fahrurraji.

Kamis (19/12/1019) ia mengecek kembali ke TKP untuk memastikan mayat tersebut manusia atau bukan bersama rekannya, Agus Muslim.

“Setelah jelas itu adalah mayat, kamipun langsung melaporkan ke Kapolsek Martapura Kota,” ujar Toni.

Setelah mendapat laporan dari warga, Kapolsek Martapura Kota AKP Boma Wedhayanto Purnomo langsung memerintahkan tiga anggotanya untuk menuju TKP, yaitu Aipda Antoni Hidayat, Bripka Heru CK dan Brigadir Boby Sugianto.

“Posisi mayat saat ditemukan terlentang, tangan melintang lurus. Mengapung. Wajah tinggal belulang tengkorak, dan kondisi tubuh mulai rusak,” jelas Boma.

Dalam proses evakuasi mayat tersebut lumayan sulit. Petugas harus ekstra hati-hati dalam mengangkat tubuh jenazah.

Apalagi aroma tak sedap pun cukup menusuk hidung.

Setelah berhasil dievakuasi, menurut Boma, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura menggunakan mobil ambulance PMI untuk dilakukan visum et repertum guna ‘merekam’ kondisi fisik jenazah.

“Kondisi jenazah yang mulai rusak membuat petugas medis perlu waktu agak lama menunaikan tugas,” ucapnya.

Lebih lanjut, Boma menambahkan, sembari pihak rumah sakit mengerjakan tugas, pihaknya menyebarluaskan informasi temuan mayat kepada masyarakat guna mencari keluarga korban.

“Malam itu juga ada pihak keluarga yang datang dan memastikan jenazah itu adalah anggota keluarga mereka berdasarkan ciri fisik dan pakaian yang dikenakan,” katanya.

Orangtua korban bernama Masrun (60), warga Desa Pingaran, RT 7 Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar.

Boma melanjutkan, pihak keluarga memberi keterangan telah kehilangan anaknya selama kurang lebih satu pekan.

Setelah menyakini bahwa jenazah tersebut adalah anaknya, pihak keluargapun menolak dilakukan outopsi, karena mereka iba melihat kondisi jenazah yang teramat mengenaskan.

“Mereka tak tega lagi melihat keadaannya. Jadi, langsung mereka bawa pulang untuk langsung dikebumikan,” tandasnya. (mj-30/dra)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh