Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Hukum & Peristiwa

Seorang Pria di Banjarmasin Mendadak Meninggal Dunia Usai Beli Tape Singkong

Avatar
214
×

Seorang Pria di Banjarmasin Mendadak Meninggal Dunia Usai Beli Tape Singkong

Sebarkan artikel ini
Posisi almarhum Ahim meninggal dunia di samping sepeda dan bungkusan tape yang tergelantung, Sabtu (7/6/2025). (Foto: Tim/Koranbanjar.net)

Seorang pria berumur bernama Abdurrahim (64) warga Jalan Tembus Mantuil Antasan Bondan RT 3, Kelurahan Mantuil Raya, Kota Banjarmasin, ditemukan meninggal dunia dalam posisi tersungkur ke tanah di sebuah pangkalan ojek konvensional di Basirih Muara Kecamatan Banjarmasin Selatan, Sabtu (7/6/2025).

BANJARMASIN, koranbanjar.net Kejadian ini terang saja menghebohkan warga sekitar lokasi kejadian dan sempat membuat macet jalan utama, karena kejadian itu juga menyita perhatian pengguna jalan yang melintas .

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dari keterangan warga di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yakni seorang penambal ban bernama Ahmad, Ahim nama panggilan Abdurrahim sebelum ajal menjemputnya, sempat pergi ke pasar tradisional di kawasan Basirih atau disebut Pasar Sungai Panggal.

“Pulang dari pasar itu bawa tape singkong. Kemungkinan pusing atau apa lalu singgah ke pangkalan ojek di sana, setelah itu turun dari sepeda. Nah kemungkinan raum (pusing), akhirnya roboh tersungkur ke ranah,” tutur Ahmad.

Lanjutnya, awalnya tidak ada yang mengetahui. Namun, salah satu pengojek datang dan melihat kondisi Ahim, spontan berteriak memberitahukan kepada warga bahwa ada orang tergeletak, badannya tak bergerak sedikitpun.

Ahim meninggal di samping sepada miliknya yang terparkir di tiang balok kayu pangkalan ojek dan terliat bungkusan tape masih tergelantung di stang sepeda.

“Lalu datang rekanan emergency dan mengecek langsung kondisi tubuh korban hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia,” ceritanya.

Tubuh Ahim sempat terdiam cukup lama, tidak dievakuasi karena adanya perbedaan dari pihak emergency dan anak almarhum.

“Saya bilang mending bawa aja sudah ke rumah karena almarhum sudah meninggal. Kalau dibawa ke rumah sakit nanti pasti lama keluarnya, urus ini urus itu belum menunggu hasil autopsi,” akunya.

Namun, keinginan pihak keluarga almarhum maunya tetap ingin dibawa ke rumah sakit untuk mengetahui penyebab kematian Ahim.

“Setelah diberi pengertian, anak almarhum ikut pendapat Ahmad untuk membawa korban langsung ke rumah duka,” tutupnya.

Ketua RT tempat tinggal almarhum Taufik justru mengaku tidak mengetahui jika yang bersangkutan mengidap penyakit diduga TBC atau asma.

“Kemungkinan mendadak kena serangan jantung,” ucapnya.

Keterangan Amad penambal ban motor, dari informasi rekan almarhum bekerja, korban diduga memiliki riwayat penyakit asma dan dugaan TBC.

Pekerjaan ayah 4 orang anak ini selain menjadi tukang kayu juga sebagai buruh pabrik rotan di PT Bines Raya di Jalan Tembus Mantuil. (yon/bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh