Puluhan warga protes dan berkumpul di depan Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil Kota Banjarbaru), Kamis (4/6/2020) kemarin. Aksi protes tersebut, karena warga tak ingin pelayanan menjadi sistem online. Diduga, masih banyak yang gagap teknologi gaptek).
BANJARBARU, Koranbanjar.net – Warga juga sempat melepas baliho pengumuman, terkait penerapan pelayanan sistem online yang dipasang di depan kantor Disdukcapil Banjarbaru.
Kepala Disdukcapil Kota Banjarbaru Sri Fatma Karmailita menjelaskan, insiden yang terjadi lantaran masih ada masyarakat yang tidak mengerti tentang pemberlakuan new normal. Namun, hal tersebut dapat dimaklumi.
Menurutnya, mesti sekarang pemberlakuan sistem online tapi tetap tak mengurangi kecepatan pelayanan.
Secara terpisah, Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) dan Pemanfaatan Data (PD) Andina Puspasari mengatakan, pihaknya tidak bisa membuka pelayanan secara langsung sampai Indonesia dinyatakan aman dari pandemi Covid-19.
Ia meminta, agara masyarakat tidak mengirim pesan di whatsapp (WA) berulang-ulang supaya tidak pesan tak terlempar keatas. Sementara, pesan akan dibalas dari bawah.
Andina menilai, insiden aksi protes warga yang terjadi beberapa waktu lalu hanya karena mis-koordinasi (kurang koordinasi) saja. Sedangkan pertimbangan pimpinan, saat ini untuk menemui masyarakat masih berisiko.
“Takutnya, jika diantara kami ada sesuatu dan lain hal bisa mengganggu kinerja melakukan pelayanan. Untuk keamanan dan keselamatan bersama, kami lebih memilih pelayanan dengan cara online,” pungkasnya. (MJ-031/ykw)