Tak Berkategori  

Seleksi Biji Ulin Berkualitas Terbaik di BPTH

BANJARBARU, koranbanjar.net – Kayu ulin atau biasa pula disebut kayu bulian atau kayu besi merupakan tanaman khas Kalimantan. Nama ilmiahnya Eusideroxylon Zwageri, dan termasuk kayu yang terbilang langka sekaligus terancam punah.

Banyak manfaat dari sumber daya alam asli Indonesia ini. Selain batang pohonnya maka biji atau buah pohon ulin juga bermanfaat untuk obat tradisional.

Kayu ulin termasuk kayu yang tahan terhadap serangan rayap dan serangga penggerek kayu. Ada beberapa jenis kayu ulin seperti ulin tando, lilin, tembaga, kapur.

Menjaga dari kepunahan dan kelangkaan dari populasi pohon ulin, ratusan biji pohon ulin disemai di Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Dinas Kehutanan (Dishut) Kalsel di Banjarbaru.

Penyemaian dilakukan Muhyar bersama kawan-kawannya, menyeleksi tumpukan biji ulin. Memilih untuk mendapatkan biji berkualitas, Senin (23/9/2019).

“Seleksi biji ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas terbaik.  Biji ulin yang diambil bertujuan sebagai proses perkecambahan. Selanjutnya, dipilih yang bernas, berisi, sehat dan tidak diserang hama atau penyakit,” papar Muhyar, sebagaimana dikutipkoranbanjar.net melalui Dishut Kalsel.

Persemaian dan seleksi ini mendapatkan pengawasan langsung oleh Manajer Persemaian, Paidil.

Bahkan, dia turut berbaur membantu seleksi biji ulin. “Dipilih ini adalah biji yang penampakan tekstur mulus tanpa lubang, massa biji masih berat dan kadar air cukup,” ungkapnya.

Selain itu, dijelaskan Paidil, tanda kadar air cukup, dapat diketahui saat digoyang-goyang, biji bagian dalam tidak koclak atau bunyi yang berubah-ubah ketika diguncang. Memperoleh bibit yang berkualitas, diperlukan proses seleksi ketat, Baik biji maupun saat sudah  bibit.

“Seleksi biji ini sebagai salah satu upaya kita untuk mendapatkan benih berkualitas,” katanya.

Dalam artian, jika disemai nanti persentasi kecambahnya tinggi. Indikasinya, saat ditanam bibit dari biji terseleksi ini mampu tumbuh baik dengan tingkat kematian yang kecil.

Dikonfirmasi di tempat terpisah, Kepala BPTH Ainun Jariah menyatakan sangat mendukung adanya persemaian biji ulin. Proses ini secara teknis juga berdasarkan arahan Kadishut Kalsel Hanif Faisol Nurofiq.

“Pak Kadis saat inspeksi ke lapangan pekan lalu,  mewanti-wanti bahwa bibit yang keluar dari Persemaian Permanen BPTH, haruslah bibit yang berkualitas tinggi. Karena tingkat keberhasilan penanaman tentunya akan lebih tinggi jika bibit telah melalui proses seleksi biji,” kata Ainun. (dya)