Sektor perkebunan didukung oleh peranan kostratani, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang berfungsi ganda yaitu tanaman bernilai ekonomis tinggi, sumber pendapatan, lapangan pekerjaan, pendapatan ekspor non migas (nilai ekspor minyak sawit lebih besar dari nilai ekspor hasil pertanian diluar minyak sawit), juga salah satu sembako.
BANJAR,koranbanjar.net – Peranan sektor sawit yang sangat vital bagi pertumbuhan ekonomi indonesia ini sangat didukung oleh kebijakan dan arah pemerintah. Dalam dekade tahun 2020-2030 kelapa sawit akan terus semakin mendapat perhatian.
Jika pemerintah telah menargetkan produksi minyak sawit crude palm oil (CPO) sebanyak 40 juta ton pada 2020, pada tahun 2021 target kelapa sawit akan mencapai 52,12 juta ton. Menjelang tahun 2030 meningkat setidaknya menjadi 60 juta ton.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menekankan kepada jajarannya, untuk mewujudkan pertanian yang maju mandiri dan modern sebagaimana tujuan pembangunan pertanian saat ini.
“Maka, mewujudkanya dibutuhkan SDM pertanian yang kompeten dan berdaya saing sebagai kunci utama pembangunan pertanian,” kata Dedi.
Marhaenis Budi Santoso, Widyaiswara BBPP Binuang menyebutkan Kostratani di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di tingkat Kecamatan juga mendukung Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah dan Daya Saing Perkebunan (Grasida).
“Operasionalisasi Grasida yang menjadi gerakan di Kostratani adalah basis pusat kegiatan, pusat koordinasi, pembelajaran dan pembinaan untuk petani,” tutur Marhaen, Rabu (25/08/2020).
Oleh karenanya, sambung dia, Kementerian Pertanian menggerakkan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) sebagai simpul koordinasi peningkatan produksi komoditas 2020 hingga 2024. (mbs/bbppbinuang/dya)