Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) bersama tim Percepatan Penurunan Stunting Pusat melakukan kunjungan ke Desa Murung Kenanga Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, Rabu (18/10/2023) siang.
BANJAR, koranbanjar.net – Kunjungan yang dilakukan bertujuan monitoring dan evaluasi penurunan stunting tetap dilaksanakan di Desa Murung Kenanga, Martapura, Rabu (18/10/2023) siang.
Kunjungan disambut Wabup Banjar Said Idrus Al-Habsyie bersama Kepala Bappeda Litbang Hj Siti Hamidah, Kepala Dinas Kesehatan Yasna Khairina, beberapa perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pambakal dan tokoh masyarakat setempat.
Asisten Deputi Peningkatan Kualitas Kependudukan dan Keluarga Berencana dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Redemtus Alfredo Sani Fenat mengatakan, kunjungan dimaksud untuk memantau perkembangan upaya daerah terhadap penurunan stunting.
”Kita lihat semua daerah di Kalsel mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2021, 2022 termasuk di Kabupaten Banjar,” katanya.
Lantas, melalui peran ini memberikan masukannya terkait dukungan antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota tentang bagaimana cara menguatkan dari tenaga di lapangan.
“Seperti tenaga pendamping keluarga, kader posyandu, PKB terutama dalam penganggaran untuk operasional mereka,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk air bersih di Desa Murung Kenanga sudah banyak diatasi terutama dari sisi air minum banyak program berkaitan dengan sambungan PT Air Minum Intan Banjar.
Ada juga secara mandiri yakni sumur dangkal, sumur bor dan lainnya untuk mengisi sambungan rumah dari PT Air Minum Intan Banjar.
Sementara sanitasi, lanjutnya juga sudah ada kemajuan seperti tidak buang air disembarang tempat dan istilah septic tank yang dipakai bersama merupakan sebuah inovasi oleh pemerintah daerah.
“Meringankan beban rumah tangga kurang mampu yang dapat dikelola bersama seperti mengolah tinja dan sebagainya,” kata dia.
Selain di Kabupaten Banjar, pihaknya juga melakukan monitoring ke 9 daerah lainnya di Kalsel.
Namun demikian Alfredo tetap optimis bahwa upaya mewujudkan target angka prevalensi stunting 14% pada 2024 akan dapat terwujud dengan dukungan dari seluruh pihak terkait.
”Sehingga pada bulan Juli lalu, Kabupaten Banjar diapresiasi oleh Kepala BKKBN sebagai kabupaten penurunan angka stunting tertinggi di Kalsel yakni mencapai 14,3 persen, 3 besar ditingkat nasional,” tambahnya.
Melalui program Bapak Ibu Asuh, sosialisasi serta program lainnya yang berjalan, pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi sehingga menuju generasi Indonesia Emas 2045 bebas stunting. (dya)