Satu bulan sebelum meninggal, Wakil Jaksa Agung (Waja) RI memberikan buku tuntunan salat kepada Kepuspenkum Kejagung RI, Hari Setiyono.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hal itu diungkapkan oleh Kapuspenkum Kejagung RI, Hari Setiyono sendiri seperti dilansir dari Tribunnews, Senin (6/4/2020).
“Beliau merakyat, beliau sangat humble. Saya punya kenangan yang berkesan sampai sekarang , saya diberi buku tuntunan salat sekitar satu bulan lalu,” ujarnya.
Hari Setiyono mengatakan, Kejaksaan merasa kehilangan atas meninggalnya Arminsyah.
“Kami keluarga besar Adhyaksa kehilangan salah satu pemimpin terbaik kami,” katanya.
Menurutnya, Arminsyah merupakan sosok pemimpin yang luar biasa. Mantan Jampidsus tersebut dicintai seluruh pegawai kejaksaan.
Dari sisi kedinasan, Hari mengatakan Almarhum merupakan sosok yang semangat dalam mereformasi birokrasi kejaksaan-kejaksaan negeri.
Hasilnya, beberapa satuan kerja mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
“Bahkan juga sudah ada yang mencapai predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),” ucapnya.
“Di awal tahun 2020 beliau keliling ke satuan kerja untuk memberikan klarifikasi, semangat pengarahan agar satuan kerja yang belum mencapai predikat WBK maupun WBBM segera berbenah diri.
“Untuk bisa meraih predikat itu. Almarhum turun langsung memberikan contoh, itulah beliau,” sebut Hari.
Sementara.di waktu yang berbeda, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengatakan, Arminsyah merupakan sahabatnya yang baik.
Terakhir ia sempat berkomunikasi sekitar awal Maret dalam urusan pekerjaan.
“Beliau sahabat saya, awal Maret berkomunikasi dengan saya, masih mengirim sejumlah berkas-berkas untuk melakukan pengecekan di seluruh kejaksaan negeri,” katanya.(Tribunnews)