Anak korban bernama Mahmud, mempunyai firasat tidak enak saat mengetahui orang tuanya tergeletak tak bernyawa di bedakan yang berada di Jalan Gotong Royong RT 4 RW 6 Kelurahan Mentaos Banjarbaru, Jumat (12/1/2024).
BANJARBARU,koranbanjar.net – Diungkapkan saksi mata, Agus (31), sang anak sebelum orang tuanya ditemukan tidak bernyawa, sudah mendatangi korban di bedakannya.
“Sehari sebelum korban ditemukan, anak korban datang ke kontrakan bersama temannya. Lalu memanggil orang tuanya namun tidak ada sahutan,” ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, karena tidak ada sahutan, anak korban melihat ke dalam melalui ventilasi udara dan melihat orang tuanya tertelungkup.
Setelahnya, anak korban pulang bersama temannya. Ke esokannya anak korban datang lagi bersama temannya yang lain, dan melihat lagi kondisi korban.
“Datang lagi, tapi setelahnya itu langsung pulang lagi anaknya,” katanya.
Sementara itu, Babinsa Kelurahan Mentoas Peltu Hery mengatakan, anak korban tersebut takut saat melihat ayahnya tergeletak.
“Pulanglah dia, bersama temannya. Tapi sudah memberitahukan ke tetangganya, dan memeriksa keadaannya,” ungkap Agus.
Dari pengakuan yang didapatnya dari sang anak bahwa memiliki firasat tidak enak terhadap ayahnya tersebut.
“Ada firasat tidak enak dari anak, dan memang terjadi ayahnya itu sudah tidak bernyawa,” tuturnya.
Untuk diketahui, seorang pria ditemukan sudah tidak bernyawa di sebuah bedakan di Kelurahan Mentaos Kota Banjarbaru. Korban diduga meninggal sudah beberapa hari yang lalu dan sudah mengeluarkan bau tidak sedap. (maf/dya)