Ikatan Pelukis Kalimantan Selatan (IPKS) selama ini seakan menjadi ‘gelandangan’, memajang hasil karya yang tidak menentu. Oleh sebab itu, IPKS mengadu ke Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, agar dapat memfasilitasi tempat yang layak untuk memajang karya-karya mereka.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Ketua Ikatan Pelukis Kalimantan Selatan (IPKS), Muslim Anang Abdullah dalam audiensinya di Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Rabu (7/9/2022) mengungkapkan harapan agar mendapat tempat khusus untuk melakukan pameran atas karya-karya yang sudah dibuat.
“Kami biasanya menjadi gelandangan, dalam artian di mana ada tempat, di situ kami pajang. Kalau kami bisa memajang di tempat terhormat ini, kami akan bangga sekali,” ungkapnya.
Komunitas Ikatan Pelukis Kalimantan Selatan (IPKS) ini berdiri di bawah naungan Yayasan Perupa Kalimantan Selatan, terletak di Loktabat, Kota Banjarbaru.
Semetara Ketua Komisi IV Lutfi Saifuddin, selaku pimpinan rapat mengimbau IPKS untuk mendaftar terlebih dulu ke Kesbangpol untuk kepentingan legalitas.
Dia menambahkan, setelah itu Komisi IV akan merekomendasikan tempat untuk wadah pameran tersebut.
“Kami bisa rekomendasikan dinas-dinas untuk bisa menyediakan satu wadah untuk memamerkan lukisan, tapi tentu harus terdaftar di Kesbangpol,” jelasnya.
Lutfi juga mengusulkan kepada Sekretaris DPRD Provinsi Kalsel (Sekwan) untuk bekerja sama.
“Sambil kita berupaya mengusahakan tempat, bisa bekerja sama dengan Sekwan, memajang beberapa lukisan di sini. Lukisannya yang khas Kalsel. Siapa tahu ada orang yang berminat membeli,” ujarnya.
Dia juga akan memberikan rekomendasi Pemerintah Provinsi Kalsel untuk bisa memberikan support.
“Bentuk support ini bukan hanya sebatas wadah yang mungkin bisa dijadikan tempat berkegiatan bagi para pelukis dan perupa di Kalsel, tapi mungkin juga tempat yang bisa memamerkan, mengedukasi dan bahkan mempromosikan Kalsel,” tuturnya lagi.
Politisi Gerindra ini mengungkapkan bahwa lukisan ini merupakan salah satu budaya.
Dia menginginkan lukisan khususnya lukisan yang berbau budaya Kalsel perlu dipamerkan sebagai media untuk mempromosikan Kalsel.
“Saya meyakini Kalsel juga punya ciri khas dan harus ada pengakuan bahwa ini gaya lukis Kalsel, seperti Bali dan Yogya untuk membuktikan bahwa kita tidak kalah dengan mereka,” tuturnya. (yon/sir)