BARABAI, KORANBANJAR.NET – Tolak ekploitasi batubara di Gunung Meratus, sejumlah unsur masyarakat Hulu Sungai Tengah lakukan aksi damai di Alun-alun Kota Barabai, HST, Minggu (4/11) kemarin.
Ini menyusul gugatan Walhi Kalsel terhadap Kementerian ESDM yang mengeluarkan izin tambang kepada PT MCM ditolak oleh PTUN Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam orasinya Muhammad A. Rasyidillah menyatakan bahwa pelajar, mahasiswa serta masyarakat Hulu Sungai Tengah, yang tergabung dalam aksi penyelamat Meratus menolak eksploitasi tambang di pegunungan Meratus oleh kaum-kaum kapitalisme.
“Pegunungan meratus adalah jantung dan paru-parunya Kalimantan bahkan dunia, jadi apabila meratus hancur, maka dampaknya akan sangat besar, udara sejuk akan tercemar, flora dan fauna akan mati, musnah dan banyak lagi yang lainnya,” kata Ketum Komisariat Tarbiah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Barabai itu.
“Pertanyaannya, apa yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita kelak. Maka dari itu kita menolak keras adanya rencana tambang ini,” jelasnya.
Senada, Raudah, anggota HMI cabang Barabai kepada mengungkapkan menolak keras rencana penambangan di pegunungan Meratus.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa akibat dari pertambangan tersebut dapat merusak ekosistem alam rusaknya paru-paru dunia, dan hilangnya habitat flora dan fauna,” jelasnya (ami/dra)