Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Satpol PP ‘Dilema’ Terhadap PMKS

Avatar
306
×

Satpol PP ‘Dilema’ Terhadap PMKS

Sebarkan artikel ini

Satpol PP Kota Banjarbaru dilema, terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Karena selain dianggap tak bisa ditindak, diberantas pun tidak memungkinkan. Maka dari itu, pihaknya hanya memberi imbauan.

BANJARBARU, koranbanjar.net – Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sering ditemukan di Kota Banjarbaru seperti gelandangan, pengemis, becak dan motor (bentor), serta manusia gerobak.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Bentor ini temuan baru, sekarang sering mengarah ke Kota Banjarbaru. Berharap, adanya dermawan yang memberi makan atau uang,” ujar PPNS Seksi Opsdal Satpol PP Banjarbaru, Yanto Hidayat.

Menurut Yanto, Banjarbaru sering dikenal dengan orangnya yang dermawan. Maka dari itu, kebanyakan meyoritas PMKS diduga berasal dari daerah tetangga.

“Mereka itu pendatang, bukan asli orang Banjarbaru. Seringnya, nongkrong di bundaran dan di depan Butik Al Zahra,” ucapnya.

Dengan kondisi masa pandemi Virus Corona (Covid-19) seperti ini, pihaknya mesti tegas tapi humanis. Agar jangan sampai para PMKS merasa tertekan, padahal hanya ingin jangan terlalu beraktivitas.

“Biasanya hanya kami tegur dan beri pembinaan, agar jangan nampak di sepanjang jalan A. Yani. Kalau masih terlihat, biasanya kami arahkan,” ungkapnya.

Kata dia, untuk disabilitas seperti tuna netra sementara sesuai kebijakan pimpinan diperbolehkan. Meskipun jam nongkrong harus dibatasi, mulai dari pukul 16.00 wita hingga 18.00 wita.

“Toleransi untuk mereka diberi kelonggaran, agar bisa mendapatkan pendapatan. Terpenting, jangan numpuk. Memang kebanyakan sudah taat, tapi ada juga yang kucing-kucingan,” tandasnya. (ykw/maf)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh