Untuk meramaikan Pasar Laura di Jalan Sukamara Kecamatan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru, Sahabat Relawan Yuti Mahrita yang disingkat SENYUM membagikan seratus lebih sembako kepada warga setempat secara gratis.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Yuti Mahrita kepada media ini di sela kegiatan, Jumat (22/4/2022), mengungkapkan, kegiatan membagikan sembako gratis ini merupakan kepedulian kepada warga terhadap kondisi sekarang.
“Di samping itu kita prihatin juga terhadap suasana Pasar Laura yang masih sepi dari aktivitas jual beli semenjak dibangun hiingga sekarang masih terlihat lengang, sangat jarang pembeli datang disebabkan penjualnya juga hanya ada beberapa,” tuturnya.
Selain membantu memajukan program Pemerintah Kota Banjarbaru meramaikan Pasar Laura yang diresmikan tahun 2019 serta diserahkan ke Pemkot Banjarbaru tahun 2021 oleh Kementerian Perdagangan itu, sekaligus turut meringankan beban masyarakat tehadap naiknya harga barang-barang pokok di pasaran.
Terhadap keberadaan pasar itu, dirimya menilai, seharusnya masyarakat setempat bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan Pemkot Banjarbaru.
Karena menurutnya, Pasar Laura yang lama dianggap mengganggu arus lalu lintas, sebab berada di pinggir jalan, oleh karena itu penjual diminta dan diimbau Pemkot Banjarbaru agar pindah ke tempat yang baru dengan fasilitas yang memadai.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat menarik perhatian masyarakat supaya berbelanja kebutuhan dapur maupun rumah tangga di pasar ini, buat penjual yang masih bertahan disarankan supaya cepat pindah ke tempat yang baru biar ramai,” harapnya.
Sebelum bagi-bagi sembako, Yuti dibantu sahabat relawan lainnya terlebih dulu berkeliling mendatangi semua pedagang berbincang-bincang tentang dagangannya, apakah laris atau tidak, termasuk soal keluhan penjual selama ini semenjak menempati lokasi baru Pasar Laura.
“Sepi sekali bu ai, jarang didatangi pembeli, mungkin mereka sudah terbiasa di pasar yang lama bu,” keluh penjual ayam potong yang berjualan di luar blok, sebab katanya untuk memancing pembeli datang.
Sembari berbincang-bincang, Yuti meminta kepada relawan SENYUM memborong setiap barang dagangan yang disinggahinya untuk dibagi-bagikan ke masyarakat yang membutuhkan.
Disampaikan pula, perlu diketahui kegiatan yang dimulai pukul 07.00 Wita pagi ini adalah juga merupakan salah satu program SENYUM yakni Jumat Berbagi.
“Target kami dua ratus paket sembako dibagikan harus habis,” ucapnya sembari membagikan bingkisan paket sembako ke masyarakat.
Diulas kembali, pasar yang dibangun tahun 2018 ini merupakan bantuan Kementerian Perdagangan kemudian diresmikan tahun 2019 dan langsung difungsikan, namun setelah berjalan beberapa bulan ternyata banyak hal yang dikeluhkan pedagang saat itu.
Di antaranya adalah bentuk serta halaman pasar yang tidak memadai sehingga aktivitas di Pasar Laura tidak berjalan dengan baik.
Terkait infrastruktur Pemkot Banjarbaru pada saat itu belum bisa berbuat banyak karena belum ada penyerahan aset pasar dari Kementerian Perdagangan.
Aset Pasar Laura baru diserahkan kepada Pemerintah Kota Banjarbaru tahun 2021, dengan terlebih dulu melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan.
Untuk itu, melalui Dinas Pedagangan Kota Banjarbaru berinisiatif untuk menyemangati dan memotivasi kembali masyarakat terutama pedagang di Pasar Laura.
Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin pernah menyampaikan bahwa untuk mengoperasionalkan pasar bukanlah pekerjaan yang mudah, karena ada beberapa faktor yang sangat besar pengaruhnya.
Di antaranya adalah pedagang serta partispasi masyarakat. Masyarakat tidak akan bisa berbelanja kalau pedagangnya tidak ada, begitu sebaliknya sehingga dukungan dari semua pihak sangatlah penting dalam menghidupkan pasar.
“Ramai dan tidaknya sebuah pasar adalah tergantung pedangannya dan masyarakat yang akan berbelanja di pasar, Pemerintah membantu dari segi fasilitas dan masyarakat sendiri yang menentukan jalannya perekonomian di Kota Banjarbaru ini,” katanya.
Ovi panggilan akrabnya, juga berpesan agar Pasar Laura ini dijaga dan dirawat dengan baik oleh semua yang terlibat, bukan hanya petugas pasar saja. Namun pedagang dan pembeli pun harus berpartispasi terutama dari segi kebersihan, kerapian dan keindangan pasar.
Sampai dengan saat ini jumlah kios yang ada di Pasar Laura sekitar 35 buah dan yang berbentuk lapak atau los sebanyak 155 buah dengan jumlah yang telah diisi sekitar sembilan puluh persen.(yon/sir)