Tak Berkategori  

Sadar Menempati Tanah yang Bukan Miliknya, Imbauan Dilaksanakan Tanpa Paksaan

BANJARBARU – Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru bersama Pihak Kelurahan Mentaos dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarbaru melakukan pemantauan pembongkaran bangunan di atas tanah milik Pemerintah Kota Banjarbaru, Rabu (7/2) kemarin.

Batas waktu pembongkaran adalah hari Rabu (7/2) dan terlihat semua pedagang telah membongkar bangunan meskipun belum ambruk semuanya. Padahal sebelumnya batas waktu

Menurut Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Said Abdullah, tanah milik pemerintah tidak ada istilah dipinjam-pinjamkan biarpun dipinjamkan sama keponakan sepupu dan sebagainya.

Disinyalir, tanah ini telah digunakan secara turun-temurun sejak tahun 1970 silam. Sehingga, oleh si peminjam pertama kali dulu, tanah yang telah didirikan bangunan itu diberikan kepada anak cucunya.

Lurah Mentaos, Sellamita mengatakan dulu awalnya disini dibuat kebun tapi seiring berjalannya waktu anak-anaknya ada yang bikin rumah.

“Warung-warungnya ini juga disewakan oleh anak cucu si peminjam pertama lalu setelah diberi imbauan untuk membongkar, mereka patuh. Rencana nanti disini akan dibangun taman edukasi dan juga ada kerjasama dengan CSR PLN. Sebenarnya udah berniat sejak lama, rencananya dari tahun 2015-an udah mau dibongkar. Tahun 2016 dianggarkan oleh PLN, tapi karena masalah ini belum beres-beres jadi tertunda. Namanya udah lama dia berdiam disini kan jadinya agak susah ya negosiasinya,” ucapnya.

Oleh karena itu, pihak Satpol PP Kota Banjarbaru hanya memantau pembongkaran bangunan. Menurut PPNS Seksi Opsdal Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarbaru, Yanto Hidayat, SE., pemilik kooperatif dengan imbauan sehingga Satpol PP tidak perlu melakukan pembongkaran paksa.

“Kita hanya memantau karena pemilik kooperatif. Jadi nggak perlu paksaan maupun pembongkaran paksa dan mereka dengan sukarela pindah karena mereka sebelumnya juga sudah tahu bahwa mereka menempati tanah milik negara,” ujarnya.

Sementara itu, masih terlihat beberapa orang mengangkut sisa puing-puing bangunan dan beberapa yang lain terlihat menghancurkan lantai beton sedikit demi sedikit.(ana)