MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Satu buah rumah kosong yang lama ditinggal penghuninya di Desa Pasayangan Selatan RT 06 RW 03, Martapura, Kabupaten Banjar, terbakar, Selasa (17/7) sekitar pukul 01.00 Wita dinihari tadi.
Selain rumah kosong tersebut, si jago merah juga hampir melahap rumah di sebelahnya, untungnya para pemadam kebakaran sigap menjinakkan api, namun atap rumah dari serap sempat terbakar.
Dalam musibah kebakaran tersebut ada kejanggalan asal muasal datangnya api. Seperti dikatakan saksi pertama yang melihat api, Haji Yunus, yang juga warga sekitar mengatakan, api berasal dari bawah kolong rumah kosong.
“Waktu itu saya mau ke warung membeli rokok, saat lewat dekat rumah kosong itu saya melihat ada warna merah dari kolong rumah. Awalnya sempat tidak percaya bahwa itu api, namun ternyata makin membesar,” ungkapnya kepada koranbanjar.net usai kejadian.
“Setelah itu saya langsung ‘menggedor’ rumah di sekitar memberi tahu bahwa terjadi kebakaran,” ujarnya lagi.
Ia mengaku merasa ada yang aneh dengan keberadaan api di kolong rumah. “Kalau ada yang sengaja mau membakar saya rasa tidak mungkin, sebab untuk apa membakar rumah ini, dan saat saya lewat pun tidak ada orang. Saya melihat seperti ada hantu api, warna merah membulat seperti itu (menunjuk tendon air yang berwarna merah di halaman rumah sekitar kejadian), namun apa mungkin?” ujarnya menebak-nebak.
Dikatakannya lagi, bahwa rumah tersebut sudah lama listriknya diputus. “Jadi sangat tidak mungkin jika disebabkan listrik,” tambahnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, rumah kosong yang berada di dalam gang tersebut diperkirakan sudah tiga tahun ditinggal penghuninya. Pemiliknya bernama Haji Zainal, dan pernah dihuni oleh Dullah. Sementara rumah di sebelahnya yang atapnya sempat dilalap api adalah milik Haji Ghozali (alm).
“Untungnya di Pasayangan ini banyak BPK, jadi pemadaman api begitu cepat, hanya kurang lebih setengah jam api sudah bisa padam,” tutupnya.
Pantauan koranbanjar.net di lokasi, rumah kosong yang sudah tua tersebut hampir habis dilahap si jago merah, hanya menyisakan sedikit dinding depan rumah dan beberapa tiang-tiang. Masyarakat sekitar pun banyak berkeluaran untuk menyaksikan proses para relawan memadamkan api. (dra)