Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Lifestyle

Risiko Keamanan Menggunakan Kunci Pintar

Avatar
284
×

Risiko Keamanan Menggunakan Kunci Pintar

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi smart lock. [Sebastian Scholz (Nuki)/Unsplash]

Kunci pintar bisa sangat berguna. Ada banyak dari mereka di pasaran dan banyak jenis yang berbeda untuk dipilih.

Banjarmasin, Koranbanjar.net – Namun, perangkat pintar membawa risiko yang tidak dimiliki para pengguna kunci luring tradisional.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Studi yang cermat terhadap risiko ini mengungkapkan tiga alasan lengkap untuk tetap menggunakan cara lama.

1. Kunci pintar secara fisik lebih rentan daripada kunci biasa

Secara teori, kunci ini harus memiliki komponen pintar yang andal, sementara pada saat yang sama memberikan perlindungan kuat terhadap gangguan fisik sehingga tidak dapat dibuka dengan, katakanlah alat seperti obeng atau pisau lipat.

2. Masalah dengan komponen “pintar”

Membuat sebuah komponen “pintar” yang aman juga tidak mudah.

Penting untuk diingat bahwa pengembang perangkat semacam itu lebih sering memprioritaskan fungsionalitas daripada perlindungan.

Perangkat lunak telah diimplementasikan sedemikian rupa sehingga setiap orang dapat memperoleh akses ke video dan suara dari kamera kapan saja.

Dan jika kamu tidak terpikir untuk mengisolasi antarmuka web dari internet, siapa pun dapat mengontrol kunci dan membuka pintu.

3. Perangkat lunak perlu diperbarui secara berkala

Ponsel cerdas biasa menerima pembaruan selama dua atau tiga tahun setelah dirilis.

Sedangkan untuk perangkat IoT beranggaran rendah, dukungan (support) mungkin tertahan lebih awal.

Memperbarui perangkat pintar melalui internet cukup mudah. Namun, mempertahankan dukungan untuk perangkat membutuhkan sumber daya dan biaya dari pihak vendor.

Ini sendiri bisa menjadi masalah, seperti saat vendor menonaktifkan infrastruktur cloud dan perangkat berhenti bekerja.

Tetapi bahkan jika fungsi smart-lock dipertahankan, kerentanan yang tidak diketahui oleh vendor pada saat rilis masih dapat muncul.

Pada ponsel cerdas, kita mengatasi masalah ini dengan membeli perangkat baru setiap dua hingga tiga tahun.

Seberapa sering berencana mengganti kunci pintu yang terhubung ke internet?

Pengguna akan mengharapkan perangkat seperti itu dapat bertahan selama beberapa dekade dan bukan beberapa tahun (kecuali vendor menarik dukungan atau menutup perusahaannya).

(Suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh