Kedatangan Anies Baswedan ke Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) disambut dengan gembira oleh pendukung, simpatisan maupun relawannya yang ada di provinsi berjuluk Bumi Lambung Mangkurat tersebut, di antaranya relawan Humanies (Himpunan Pendukung Anies) Kalsel.
BANJAR, koranbanjar.net – Humanies Kalsel bersama simpul relawan Anies Baswedan lainnya di Kalsel sudah menyatukan kebersamaan untuk menyambut calon presiden (Capres) yang bakal diusung NasDem, Demokrat, dan PKS di Pilpres 2024 tersebut.
Wakil Ketua DPW Humanies Kalsel Fahru Rozi mengemukakan, pihaknya sudah berkoordinasi dan bergabung dengan NasDem Kalsel dengan satu tujuan menyambut kedatangan Anies Baswedan dan mengantarkannya ke kursi RI Satu.
Untuk menyambut kedatangan sang idola, Anies Baswedan, pihaknya akan mengerahkan seluruh relawan Humanies di Kalsel, dari berbagai kabupaten dan kota.
“Ratusan relawan Humanies Kalsel akan menyambut Anies Baswedan di Bandara Syamsudin Noor Kota Banjarbaru, dan ribuan lainnya langsung ke lokasi acara puncak di Stadion Mini Barakat di Martapura,” katanya, Kamis (2/2/2023).
Dipaparkan Fahru, relawan Humanies Kalsel akan menggunakan seragam tersendiri dan mengikuti setiap rangkaian jadwal kunjungan Anies Baswedan, sejak kedatangan hingga kepulangan dari Kalsel.
“Kami siapkan sekitar seribu lembar kaos khusus untuk relawan Humanies Kalsel,” imbuhnya.
Ketua DPW Humanies Kalsel Gusti Muhammad Noor menyatakan, kehadiran Anies Baswedan disambut luar biasa oleh warga banua karena pemantauan yang dilakukannya bersama rekan-rekan bahwa sosok Anies Baswedan sangat dirindukan.
“Mereka juga rindu hadirnya pemimpin baru yang akan membawa perubahan dan kemajuan. Sosok pemimpin baru untuk Republik indonesia, dinilai ada pada sosok Anies Baswedan,” ucap Gusti Muhammad Noor.
Anies Baswedan dipandang telah membawa banyak kemajuan dan keberhasilan bagi DKI Jakarta selama menjabat Gubernur di ibukota Indonesia tersebut.
“Selain intelek dan cendekiawan, ia mencerminkan sosok yang memiliki toleransi tinggi terhadap beragamnya suku, agama, ras, dan antar golongan di Jakarta. Buktinya, Jakarta minim terjadi gesekan,” ungkapnya. (dya)