Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti merespons soal tuduhan terhadap film animasi Nussa dan Rara.
Film animasi ini, dituduh memuat konten radikal dan intoleran penggiat media sosial Denny Siregar.
“Kalau melihat trailernya sih tidak ada ucapan atau kata-kata dalam dialog yang mengarah pada mengajarkan radikalisasi maupun anti keberagaman (intoleran),” kata Retno, Selasa (12/1/2021), dikutip dari republika.co.id.
Menurutnya, pesan moral film ini bagus untuk anak dan memunculkan karakter positif. Seharusnya, semua anak Indonesia, tanpa melihat agamanya.
“Semoga di film utuhnya, ada pemeran lain yang berbeda agama dan mereka saling menghormati,” harapnya.
Sebelumnya, Denny Siregar curiga kalau film Nussa dan Rara merupakan propanda HTI untuk menancapkan ideologinya terhadap anak-anak di Indonesia. Sebab, ada peran Ustaz Felix Siau di film tersebut.
“Mas Denny, pada proses kreatif dan produksi tidak ada keterlibatan pemuka agama. Cerita dan skenario film digarap Skriptura, divisi IP Development Visinema Group. Produksi animasinya oleh The Little Giantz dan distribusi serta promosinya oleh Visinema Pictures,\” tulis Angga Dwimas Sasongko selaku produser film Nussa dan Rara, membalas twit Denny Siregar. (ykw)